MAGELANG, KRJOGJA.com - Wilayah Kabupaten Magelang memiliki potensi yang tinggi terjadinya bencana alam, khususnya bencana tanah longsor, angin kencang, hujan deras maupun lainnya. Oleh karena itu masyarakat tetap dituntut waspada dan siap melakukam antisipasi jika sewaktu-waktu bancana alam terjadi.
"Bencana alam memang tidak kita harapkan, tetapi kita harus tetap siaga dan selalu waspada manakala sewaktu-waktu bencana tersebut terjadi," kata Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo SH SIK saat memimpin apel besar siaga bencana alam di wilayah Kabupaten Magelang yang digelar di Lapangan drh Soepardi Sawitan Magelang, Kamis (30/11/2017).
Penanggulangan bencana alam menurut kapolrea bukan hanya tugas pemerintah daerah, TNI, Polri, SAR maupun instansi terkait. Tetapi semua harus menyadari tanggap bencana merupakan panggilan kemanusiaan dan menjadi tanggungjawab bersama sebagai warga Kabupaten Magelang.
Apel besar ini untuk mengecek kesiapan personil dan peralatan pendukung yang dimiliki, untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dengan apel ini diharapkan bukan hanya merupakan seremonial belaka, tetapi benar-benar harus dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan sinergitas dalam tugas-tugas kemanusiaan tanggap bencana.
Ratusan relawan dari berbagai komunitas di Magelang juga mengikuti kegiatan ini. Selain pemeriksaan peserta apel, dalam kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan kesiapan berbagai peralatan, termasuk perahu karet maupun lainnya.
Bupati Magelang secara terpisah mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk kesiap-siagaan, mengingat keberadaan Siklon Tropis Cempaka juga membawa dampak di wilayah Kabupaten Magelang. Ada sekitar 21 titik bencana terjadi di wilayah Kabupaten Magelang, meskipun skala kecil. "Berkat kerjasama banyak pihak, semua dapat langsung ditangani," tegasnya. (Tha)