KEBUMEN, KRJOGJA.com - Mengingat besarnya manfaat mata air bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen melakukan ekspedisi secara besar-besaran terhadap mata air di Kabupaten Kebumen.
"Ekspedisi tahap pertama sudah kami lakukan di 23 desa 4 kecamatan, yaitu Ayah, Rowokele, Kutowinangun dan Poncowarno, belum lama ini. Hasilnya, kami berhasil mengidentifikasi 60 mata air di 23 desa tersebut yang masih berfungsi bagus dan sangat bermanfaat untuk kebutuhan domestik, irigasi dan perikanan warga sekitarnya," ungkap Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Disperkimlh) Kebumen, Ifah Ismatul Banat SPt, di ruang kerjanya, Senin (13/11/2017).
Menurut Ifah, ekspedisi menyeluruh terhadap mata air di 26 kecamatan di Kebumen secara kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah, kondisi serta kemanfaatannya bagi lingkungan maupun warga masyarakat di sekitarnya.
"Dari data kuantitatif tersebut, akan kami lakukan langkah-langkah secara kualitatif guna menyelamatkan kelestariannya. Selain itu, kami juga akan meneliti riwayat sejumlah mata air yang menyusut maupun mengering airnya akibat berbagai faktor penyebab," jelas Ifah.
Dalam ekspedisi tersebut selain dilakukan wawancara dengan warga masyarakat dan pemerintah desa setempat, juga dilakukan kunjungan ke lokasi mata air. Dari 4 kecamatan yang diteliti dalam ekspedisi tahap pertama, Rowokele memiliki jumlah mata air terbanyak yaitu 27 yang berada di 7 desa, disusul Ayah dengan 18 mata air di 9 desa. Kemudian, Poncowarno 12 mata air di 5 desa dan Kutowinangun 3 mata air di 2 desa. (Dwi)