Lulusan SMK Belum Penuhi Standar Industri

Photo Author
- Jumat, 3 November 2017 | 15:13 WIB

PURWOREJO, KRJOGJA.com - Sekretaris Yayasan Toyota Astra (YTA) Jakarta Hendratmaka menandaskan bahwa hingga saat ini masih banyak lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), khususnya teknik belum memenuhi standar industri.

Disisi lain orang tua di Indonesia cenderung menginginkan anaknya sekolah di sekolah umum  atau Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Akibatnya mereka yang mau bersekolah di sekolah kejuruan rata-rata merupakan pilihan kedua, sehingga para siswa di SMK ini  kemampuannya juga dibawah SMA,” katanya di sela-sela meninjau bengkel otomotif SMK PN 2 Kabupaten Purworejo, Jumat (3/11).

Dikatakan, para lulusan SMK di Indonesia sebagian besar belum memenuhi standar industri karena para gurunya juga belum memiliki kualifikasi standar itu. “Akibat lebih jauh dari 1.000 lulusan SMK, yang bisa masuk kualifikasi standar industri hanya sekitar 5 orang,” tambahnya.

Untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK, khususnya otomotif YTA menjalin kerjasama dengan SMK, terutama di Jawa. “Kini kita sudah menjalin kerjasama dengan 6 SMK,” katanya seraya menyebut SMK Kuningan Jawa Barat, SMK Aria Satya Banyumas, SMK Tunas Harapan Pati, SMK PN2 Purworejo, SMK Negeri 1 Madiun, dan SMK PGRI Ponorogo.

Belum standarnya lulusan SMK ini menurut Hendratmaka yang didampingi Kepala SMK PN 2 Marjuki Widiyanto, problemnya sangat kompleks.(Nar)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X