MAGELANG, KRJOGJA.com – Selama tahun 2017 hingga Oktober ini, wilayah Kabupaten Magelang minim penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya. Meski begitu, menghadapi perubahan musim dari kemarau ke penghujan (Pancaroba) ini, warga tetap waspada terhadap perkembangan kedua penyakit yang disebabkan nyamuk tersebut.
“Sejauh ini, minim laporan dan kejadian kasus penyakit demam berdarah dan penyakit chikungunya pada awal hingga pertengahan tahun 2017 ini. Harapan kami, semoga memasuki musim hujan ini tidak terjadi wabah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut,†kata Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Sunaryo, Senin (02/10,2017).
Meskipun demikian, pihaknya tetap menghimbau masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk tidak berkembang biak digenangan air saat musim hujan tiba. “Ibaratnya jika ada air pada barang-barang bekas atau sampah, tingga dibuang air tersebut. Pokoknya jangan sampai ada genangan air sebagai media nyamuk untuk berkembang biak. Karena musim hujan rawan akan hal tersebut,†pintanya.
Terlepas dari itu, pihaknya juga tetap membentuk tim Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dari masyarakat yang dilatih oleh Puskesmas setempat. Hal ini sesuai dengan program Kementerian Kesehatan yang kembali menggalakkan gerakan satu rumah satu jumantik.Tujuannya untuk mencegah penyebaran dan perkembangan penyakit DBD di suatu lingkungan dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M Plus.
“Awalnya Jumantik berbentuk tim yang anggotanya masyarakat sendiri, untuk memantau dan membasmi keberadaan jentik nyamuk di lingkungannya. Namun kini, anggota Jumantik adalah anggota keluarga, dimana jika di setiap rumah ada satu anggota keluarga yang menjadi jumantik,maka akan lebih cepat mencegah kasus demam berdarah. Serta jumantik rumah yang bisa masuk ke ruang pribadi di rumah,†ungkapnya.(Bag)
