KEBUMEN, KRJOGJA.com -Merajalelanya berita palsu atau hoax saat ini sudah  sangat meresahkan. Akibat yang ditimbulkan oleh begitu banyaknya hoax  tersebut adalah munculnya kondisi yang bisa diibaratkan sebagai sebuah bencana  tsunami informasi.
"Definisi keagamaan hoax adalah fitnah. Menurut data Kementerian Komunikasi  dan Informatika tahun 2016, di Indonesia terdapat 800 ribu situs yang terindikasi sebagai penyebar berita palsu dan ujaran kebencian. Menurut saya,  relasi antara situs hoax dengan akun media sosial penyebar hoax adalah ibarat  lingkaran setan. Karena itu, hoax harus kita lawan dan patahkan sekuat tenaga,"Â
tegas Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Qur'an Indonesia (YWQI), HM Romahurmuziy MT atau akrab disapa Gus Romi, saat menyaksikan pemotongan  hewan kurban di Kampung Kauman Kebumen, Jum'at (01/09/2017).
Romimengutip sebagian isi khotbahnya bahwa hoax kini telah menjadi ladang  bisnis yang beriringan dengan kepentingan politik, sehingga berpotensi memecah belah bangsa. "Terbukti, baru-baru ini, Kepolisian RI telah menangkap sejumlah aktivis kelompok Saracen yang diduga melakukan bisnis hoax. Namun dalam sejarah Islam, hoax bukanlah  barang baru. Nabi Muhammad SAW pernah pula berbenturan dengan hoax, yaitu saat istri  beliau, Aisyiah, difitnah berselingkuh dengan lelaki lain," papar Gus Romi. (Dwi)
