TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mengajukan dana Rp 2,8 miliar pada Badan Nasional Penangglangan Bencana (BNPB) untuk mengatasi krisis air bersih di masa kemarau di daerbut.
Kasi Penanganan Darurat dan Logistik, BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi mengatakan dana Rp 2,8 miliar untuk penanganan krisis air bersih diwujudkan dalam pipanisasi, pembuatan sumur bor dan dan droping air bersih.
"Pipanisasi menjadi solusi untuk mengatasi secara permanen sebab droping air bersih hanya solusi sementara," katanya, Selasa (1/8).
Dia mengatakan air bersih yang disalurkan tidak hanya berguna pada musim kemarau namun juga dapat dinikmati pada musim penghujan.Â
Sumber air pada pipanisasi, terangnya akan diambil sumber mata air yang debitnya besar di musim kemarau, harapannya yang dekat dengan pemukiman. Namun bila jaraknya jauh bila terpaksa tetap akan dilakukan.
"Tentu yang terbaik yang dekat dengan pemukiman, agar hemat anggaran. Tetapi bila sumber mata air jauh adalah yang terbaik, akan diambil yang jauh itu," katanya.Â
Dia menambahkan, anggaran yang diajukan sebanyak Rp 2,8 miliar tersebut, selain untuk pipanisasi dan pembuatan sumur bor, juga pengajuan penambahan bantuan air bersih. (Osy)