TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Permintaan air bersih pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung masih sepi meski telah memasuki musim kemarau. Padahal biasanya di waktu yang sama telah ada permintaan dari sejumlah daerah pelanggan krisis air bersih.
Kasi Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi  mengatakan telah menyiapkan 300 hingga 350 tangki air bersih untuk didistribusikan pada warga di daerah krisis air bersih. Jumlah tersebut bisa ditambah jika belum mencukupi. " Kami dapat meminta tambahan dana air bersih pada BNPB bila ada kekurangan nantinya ," katanya, Jumat (21/7) .
Dia mengatakan berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Semarang, musim kemarau di tahun 2017 ini diperkirakan akan terjadi selama kurang lebih selama empat bulan. Empat bulan itu mulai dari Juli dan puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Oktober mendatang.
Dia mengemukakan di Temanggung terdapat 14 kecamatan yang berpotensi mengalami krisis air bersih saat kemarau tiba. Kecamatan itu yakni Tretep, Kaloran, Kandangan, Kranggan, Candiroto, Bulu, Pringsurat, Jumo, Kedu, Selopampang, Gemawang, Tlogomulyo, Kledung dan Bejen. Namun dari 14 kecamatan tersebut, daerah paling berpotensi mengalami kekurangan air bersih di 11 kecamatan, 22 desa dan 82 dusun. (Osy)