MAGELANG, KRJOGJA.com - Pakan hasil fermentasi jerami indigofera ternyata mampu meningkatkan kualitas sapi potong betina (sipona). Di sisi lain, juga mampu menghemat biaya operasional petani, lebih tahan lama, tidak ada pakan terbuang dan ramah lingkungan. Karena itu, Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterikan) Kabupaten Magelang, melakukan bimbingan teknis (Bintek) pembuatan pakan tersebut.
"Kita harus berterima kasih dengan saudara Ahmad Daroji yang menggagas hal ini. Semakin tingginya harga pakan tambahan seperti polard, ampas, bekatul, jagung, membuat operasional petani membangkak. Ini terobosan yang harus diapresiasi," kata Bupati Magelang, Zaenal Arifin SIP, saat membuka Bintek pembuatan pakan itu di Kelompok Tani ‘Tunas Harapan’ Dusun Podo, Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kamis (13/07/2017).
Dalam bintek yang berlangsung sehari tersebut, diikuti 50 perwakilan kelompok tani dari Kecamatan Sawangan. “Kegiatan ini sangat penting untuk menjawab kebutuhan pakan ternak dan sebagai sarana untuk melakukan edukasi dibidang pakan ternak. Penggunaan tanaman indigofera, merupakan terobosan dalam rangka meminimalisir biaya operasional petani. Di sisi lain, tanaman indigofera adalah sumber protein yang tinggi mencapai 24 persen,†ungkapnya.
Sementara Ahmad Dahroji menyampaikan, latar belakang pihaknya membuat pakan fermentasi menggunakan tanaman indigofera ini, salah satunya karena masih banyaknya sisa pakan yang kurang dimanfaatkan. Berawal dari itu, dirinya memanfaatkan sisa pakan itu untuk diolah kembali dengan ditambah beberapa bahan. Selain tanaman indigofera, juga ada ketela, jerami, MA 11 (pro biotik), bekatul dan tetes tebu. “Selain pemanfaatan sisa pakan, ini juga untuk pemberdayaan masyarakat,†pungkasnya. (Bag)
