KEGEMBIRAAN ada pada raut wajah Chandra (11) dan Mahsun (9), dua anak warga Desa Soko Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo ketika petasan busi yang mereka lemparkan berbunyi.Â
Tidak keras memang bunyinya, namun cukup membuat keduanya tertawa puas. Segera busi itu segera diisi guratan kepala korek api batang. "Guratan dipadatkan, lalu ditutup dengan kertas bungkus korek api. Ditutup dengan baut dan siap dilempar lagi," kata Chandra kepada KRJOGJA.com, Selasa (13/06/2017).
Petasan busi adalah mainan yang dibuat dari limbah busi. Mereka mengubah sedemikian rupa hingga bisa dimainkan. Mercon busi termasuk awet karena tidak terbakar habis atau rusak. Karena memanfaatkan limbah, tidak perlu keluar uang untuk membuatnya.
 Â
Petasan busi juga lebih aman. Tidak ada ledakan besar muncul dari busi yang dilempar. Beda dengan petasan paralon atau petasan bakar yang suaranya memekakkan telinga. Bahkan pada beberapa kasus, petasan itu melukai pengguna atau orang disekitarnya. "Kami juga lihat-lihat kalau mau lempar, tidak mungkin di dekat orang lewat," ucapnya.
Menurutnya, petasan busi saat ini sudah jarang dimainkan. Hanya beberapa anak saja yang masih memainkannya. Kebanyakan anak memilih membeli petasan paralon atau petasan impor dari China. (Jas)