PURWOREJO (KRjogja.com) – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dinilai mampu melestarikan budaya gotong royong di masyarakat. Sekaligus sebagai bentuk kemanunggalan TNI dengan rakyat. Dari hasil TMMD ini dapat memberikan manfaat besar bagi kehidupan ekonomi rakyat, terutama bagi daerah pelosok terisolir. Program TMMD pun rencananya ditambah menjadi tiga kali dalam satu tahun.
“Kemendagri telah menginisiasi agar porsi kegiatan TMMD ditambah, dari selama ini dua kali menjadi tiga kali dalam satu tahun,†kata Kepala Seksi (Kasi) Teritorial Korem 072/Pamungkas Kol (ARM) Indro Respati usai penutupan TMMD Reguler ke-98 dan TMMD Sengkuyung tahap satu tahun 2017 di Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo, Kamis (4/5). Kegiatan TMMD yang dipusatkan di Desa Wonosido Pituruh ini berlangsung selama satu bulan diresmikan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH dan ditutup Dan Lanud Adi Sutjipto Marsekal Pertama TNI Ir Noviyan Samyoga MM. Dihadiri para pejabat militer dari Korem 072/Pamungkas dan Kodam IV/Diponeroro. Hadir Wakil Bupati (Wabub) Purworejo Yuli Hastuti SH bersama jajaran Forkopinda Purworejo.
Menurut Indro Respati, inisiasi Kemendagri ini ditangkap Panglima TNI, namun dalam pelaksanaannya tetap akan menyesuaikan kondisi di daerah. Terutama terkait pendanaan. Kegiatan TMMD ini menurut  Noviyan Samyoga, selain sebagai bentuk kepedulian TNI dalam membantu ekselerasi program pembangunan di wilayah terisolir, sekaligus sebagai salah satu upaya melestarikan budaya luhur yang menjadi makna inti dari Pancasila, yakni gotong royong. (Nar)