KEBUMEN, KRJOGJA.com - Berkat kreatifitas Yuri Dulloh, warga Desa Pucangan Kecamatan Ambal Kebumen, dua jenis hewan pantai yaitu undur-undur dan  yinkeng/kepiting laut, berhasil diolah menjadi aneka jenis makanan. Salah satu diantaranya berupa kerupuk yang telah berhasil dipasarkan dan disambut hangat konsumen di berbagai daerah.
"Sudah hampir dua bulan ini saya berhasil mengolah undur-undur laut dan
yinkeng menjadi bercita rasa khas. Setelah digoreng dan dikemas khusus, lalu dipasarkan secara online. Pembelinya konsumen perorangan dan pedagang  makanan di beberapa kota Jawa Tengah dan Yogyakarta," ujar Yuri, di  rumahnya, Minggu (09/04/2017).
Dituturkan Yuri, setelah dirinya berhasil mengembangkan tanaman kopi diÂ
Kebumen, digalinya lagi berbagai invosi baru dari kekayaan alam Kebumen.  Undur-undur laut dan yinkeng dipilih sebagai obyek inovasinya karena jumlahnya melimpah di sepanjang pesisir Kebumen. Namun, baru sebagian kecil yang  dimanfaatkan masyarakat, yaitu menjadi rempeyek yang dipasarkan secara terbatas  di sejumlah obyek wisata pantai di Kebumen.
"Sesuai latar belakang pendidikan saya yaitu di bidang boga dan kepariwisataan  akhirnya saya memutuskan melakukan eksperimen pengolahan dua hewan laut ini  menjadi bakso, empek-empek, nuget dan kerupuk. Kerupuk terpilih untuk dikembangkan menjadi obyek usaha karena paling awet atau tak mudah busuk," ujar Yuri yang  memberi nama 'master undur-undur dan yinkeng' bagi kerupuk buatannya yang dijual Rp 10 ribu/ons.
Setelah berjalan selama dua bulan sejak awal Februari 2017 lalu, usaha pembuatan  kerupuk tersebut kini berhasil memberdayakan sejumlah warga pesisir Ambal sebagai pencari dan pemasok undur-undur laut dan yinkeng. Rata-rata setiap orang memasok 2 kilogram undur-undur dan yinkeng per harinya. (Dwi)