SUKOHARJO (KRjogja.com) - Warga terdampak banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo sudah pulang ke rumah setelah sebelumnya menginap ditempat pengungsian. Petugas tetap melakukan pemantauan mengantisipasi terjadinya banjir susulan karena debit air di Sungai Bengawan Solo masih tinggi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Suprapto, Jumat (03/03/2017) mengatakan, ratusan kepala keluarga (KK) di empat kecamatan terdampak banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo dipastikan sudah pulang ke rumah. Kondisi tempat pengungsian di balai desa, kantor kecamatan dan tanggul sudah sepi.
Saat pengungsi pulang kembali ke rumah petugas tetap melakukan pengawalan penuh. Hal itu dilakukan untuk memastikan warga kembali dengan selamat dan semua kebutuhan khususnya logistik terpenuhi.
Aparat keamanan juga membantu melakukan pengamanan terhadap warga baik ditempat pengungsian maupun rumah yang tinggal saat banjir terjadi. Pengamanan dilakukan untuk mengamankan barang berharga milik warga yang ditinggal di rumah.
“Semua pengungsi sudah pulang ke rumah dan lokasi pengungsian kosong. Tapi petugas dari tim gabungan tetap melakukan pemantauan penuh karena kondisi debit air Sungai Bengawan Solo masih tinggi dan rawan terjadi banjir susulan,†ujar Suprapto.
Selain banjir di Sukoharjo dalam dua hari ini dibeberapa wilayah juga dilanda angin kencang. Wilayah tersebut seperti di Desa Plumbon, Desa Wirun dan Desa Laban semuanya di Kecamatan Mojolaban.
Untuk memantau potensi bencana khususnya banjir BPBD Sukoharjo memaksimalkan keberadaan relawan.
Mereka selalu memberikan data terbaru mengenai kondisi di wilayahnya masing masing. Salah satunya berkaitan dengan cuaca seperti hujan deras yang berpotensi meningkatkan debit air sungai dan berpeluang menjadi penyebab banjir. (Mam)