PURWOREJO (KRjogja.com) - Jembatan Caok di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo direncanakan bakal dibangun tahun 2017. Pemerintah kabupaten akan menggunakan mekanisme mendahului anggaran perubahan agar dana pembangunan segera turun dan pekerjaan dapat dilaksanakan.
Menurut Kepala Seksi Kedar uratan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo Sigit Ahmad Basuki, mekanisme itu akan ditempuh mengingat mendesaknya rehab jembatan. "Jembatan Caok berperan penting karena akses utama warga desa-desa perbukitan Menoreh untuk menuju Purworejo," tuturnya kepada KRjogja.com, Rabu (8/2/2017).
Setelah jembatan putus, warga di 14 desa kawasan itu memilih memutar lewat jalan kabupaten Banyuasin - Tumbakanyar. Selain jarak semakin jauh, lonjakan kendaraan menyebabkan kondisi ruas bertambah rusak. Warga mengeluhkan kondisi tersebut.
Upaya perbaikan jembatan, kata Sigit, pernah ditempuh BPBD dengan mengusulkan mendapat program Dana Siap Pakai (DSP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun usulan ditolak karena DSP hanya digunakan untuk perbaikan akses yang tidak mungkin ditangani pemerintah kabupaten. Jembatan Caok berstatus akses milik kabupaten.
Usaha mendirikan jembatan darurat juga pernah dilakukan. Bahkan masyarakat 14 desa urunan ikut membantu pembangunannya. "Sudah habis 200 sak semen untuk bangun fondasi dan penahan arus, namun gagal karena diterjang banjir," terangnya.
Untuk memuluskan perbaikan akses, pemerintah membentuk tim pengkaji. Hasilnya adalah rekomendasi bahwa jembatan harus secepatnya dibangun. "BPBD masuk salah satu tim kaji, setelah ada hasil kajian dan RAB dari DPU, bupati akan mengeluarkan pernyataan bencana. Hasil kajian dan pernyataan bencana jadi dasar mekanisme mendahului anggaran," paparnya.
Jembatan Caok ambles ketika Sungai Gading banjir besar pada pertengahan Juni 2016. Dalam bencana yang terjadi di sejumlah desa itu, puluhan warga Purworejo tewas. (Jas)