MAGELANG (KRjogja.com) – Sebagai antisipasi banjir lahar dari Gunung Merapi, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) melakupan pelurusan Kali Putih di Kabupaten Magelang. Pelurusan kali ini, sebagai antisipasi agar banjir lahar seperti kejadian tahun 2011 lalu tidak terulang lagi. Tak hanya diluruskan, sungai ini juga dilebarkan dan diperdalam menjadi lebar 70 meter dengan ketinggian tanggul 5 meter.
“Saat ini proses pembangunan sudah mencapai 46 persen. Proyek pelurusan ditargetkan selesai 50 persen pada bulan Desember mendatang. Proyek ini, hanya dilakukan di Desa Jumoyo dan Desa Gulon, Kecamatan Salam, yang diatasnya dilalui jalur Yogya-Magelang-Semarang,†kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengendali Lahar Gunung (PLG) Merapi BBWSSO Gunawan, Senin (14/11/2016).
Pihaknya optimis, akhir Desember nanti bisa menyelesaikan target pembangunan 50 persen. “Kami membangun sabodam, 23 groundsile dan tanggul sungai sepanjang 2 km di sisi kanan dan kiri sungai. Pembangunan sudetan Kali Putih diawali tahun 2015 kemarin dengan dana Rp 42 milyar, kemudian dilanjutkan tahun 2016 dengan dana Rp 105 milyar. Adapun total biaya pembangunan diperkirakan mencapai Rp 283 milyar,†jelasnya.
Disebutkan pembangunan sabodam dan groundsile ini dimaksudkan untuk mengerem laju banjir lahar sehingga tidak merusak tanggul dan menerjang perkampungan serta jalan raya Magelang-Yogyakarta. "Fungsi sabodam ini adalah untuk mengerem laju banjir lahar, menstabilkan aliran sungai dan mempertahankan morfologi sungai agar tidak pindah. Adapun groundsile untuk mencegah erosi dan memperkuat bangunan sabodam," ungkapnya. (Bag)