TEMANGGUNG (KRjogja.com) - Perhutani KPH Kedu Utara mengintensifkan kerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) guna mencegah kebakaran dan perambahan hutan di wilayah kerjanya. Salah satu kerjasama dengan pendekatan humanis yakni pendekatan kepada masyarakat untuk  meningkatkan kesadaran warga terutama yang tinggal di dekat lokasi hutan gunung untuk sadar bisa menjaga keberadaan hutan secara bersama-samaÂ
"Kami membuka gunung-gunung itu untuk wisata alam kerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), dengan sistem baginya LMDH 75 persen kita 25 persen. Dengan adanya kerjasama ini, saya melihat dan merasakan bahwa rasa memiliki dari masyarakat itu lebih besar, sehigga mereka tetap berusaha apa yang menghasilkan dijaga agar tidak rusak," kata Administratur Perhutani KPH Kedu Utara, Iwan Setiawan, Minggu (23/10)
Dia mengatakan khusus kejadian keabkaran pada 2015 seluas  2.193 hektare lahan yang meliputi wilayah perhutanidi  Gunung Sindoro, Sumbing, Prahu, Andong. Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.Â
"Sebelumnya ditahun 2012 luas lahan terbakar 1.250 hektare, tahun 2013 ada 40 hektare, tahun 2014 seluas 20 hektare. Sedangkan untuk tahun ini sejauh ini belum ada kebakaran. Kami berharap keadaan bisa lebih baik tidak seperti tahun kemarin,"ujarnya.
Dia mengatakan Perhutani selalu siap untuk bekerjasama yang saling menguntungkan dengan warga. Terutama kerjasama yang bisa meningkatkan kesejahteraan dengan adanya pemasukan secara ekonomi. Kerjasama itu dalam koridor  undang-undang dan aturan dalam sebuah kerangka perjanjian kerja.(Osy)