TEMANGGUNG (KRjogja.com) - Hujan sepanjang tahun berdampak positif ketahanan pangan yang ditandai meningkatnya luasan area tanaman dan produktifitas padi. Hujan mendorong petani untuk tidak beralih ke tanaman hortikultura, palawija dan tembakau di musim kemarau. Sebab, hujan ini menjadikan sawah yang biasanya kekurangan air di musim kemarau menjadi kecukupan air.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dintanbunhut) Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikhandari mengatakan, selama periode Oktober 2015 hingga September 2016 luas area padi mencapai 31 ribu hektare, atau ada peningkatan 3 ribu hektare dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Oktober 2014 hingga September 2015 luas areal padi di Kabupate Temanggung mencapai 28 ribu hektare," katanya kepada KRjogja.com, Jumat (21/10/2016).
Dia mengatakan kemarau basah ternyata mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas tanaman padi. Tahun lalu provitas padi tercatat hanya di kisaran 6,2 ton per hektare gabah kering giling (GKG). Tahun ini produktivitas padi mencapai 6,4 ton per hektare GKG. “Harga harga beras juga relatif stabil, kualitas medium masih di kisaran Rp 9.000 - 10.000 per kilogram," katanya.
Seorang petani Moh Rizal mengatakan hasil jual beras untuk kualitas medium relatif stabil pada kisaran Rp 9.000 per kilogram. Harga itu cukup menguntungkan petani, apalagi tanaman padi juga tidak banyak diserbu organisme pengganggu tanaman (OPT). " Tahun ini mengutungkan petani padi," katanya. (osy)