KEBUMEN (KRjogja.com) - Tingginya kadar air pada umbi bengkoang yang dihasilkan petani bengkoang di Kecamatan Mirit dan Prembun Kebumen di bulan Oktober 2016, berdampak jatuhnya harga bengkoangdi tingkat petanidari Rp 2.500,-/kilogram menjadi  Rp 800,-/kilogram.
"Jatuhnya harga bengkoang sejak akhir September 2016 membuat petani rugi. Harga yang hanya Rp 800,- sampai Rp 1.000,- per kilogram sangat jauh dibanding saat umbinya bagus yang bisa mencapai Rp 2.500,- sampai Rp 3.000,- per kilogram," ungkap Petani bengkoang di Desa Ngabean Kecamatan Mirit Kebumen, Noto, Senin (17/10/2016).
Dia menjelaskan rendahnya harga jual bengkoang di tingkat petani tersebut akibat tingginya kadar air pada umbi bengkoang  yang dipanen pada bulan September dan Oktober 2016. Kadar air yang tinggi tersebut menyebabkan rendahnya rasa manis pada  bengkoang dan bengkoang lebih cepat membusuk dibandingkan bengkoang dengan kadar air rendah. (Dwi)