MAGELANG (KRjogja.com) - Diduga perencanaan tidak matang, pembangunan kembali Pasar Muntilan dengan dana Rp 95 miliar, urung dilaksanakan tahun ini. Akibatnya, selain waktu yang dibutuhkan semakin panjang, dipastikan berpengaruh terhadap pembengkakan anggaran.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Energi dan Sumber Daya Mineral (DPU-ESDM), Sutarno, Rabu (13/10/2016) mengatakan, untuk membangun kembali pasar baru harus menunggu hasil revisi DED hingga akhir November nanti. "Sampai saat ini masih berlangsung pembongkaran bangunan lama," katanya.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Magelang, M Yusuf Sakir, terpisah mengatakan, jika kenyataan itu merupakan kasus yang terjadi untuk ke sekian kali dan hal itu semakin menguatkan dugaan menyangkut perencanaan yang tidak matang. "Dalam rapat Badan Anggaran beberapa waktu lalu, pembangunan pasar baru Muntilan tertunda dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain, boyongan pedagang ke pasar darurat yang dijadwalkan di awal tahun, baru terealisasi pertengahan tahun atau usai Lebaran. Akibatnya, pembongkaran bangunan pasar lama tertunda sehingga mempengaruhi Studi Amdal (Analisa dampak lingkungan) gagal dilaksanakan. Selain itu, juga menyebabkab kebutuhan anggaran bertambah, dan DED (detail engeneering design) juga harus direvisi," katanya didampingi Ketua Fraksi PAN, Ahmad Sarwo Edi.
Untuk diketahui, Pemkab Magelang akan membangun kembali Pasar Muntilan. Rencana awal, renovasi pasar tradisional terbesar di Kabupaten Magelang itu dianggarkan sebesar Rp 95 miliar. Anggaran disiapkan bertahap.
Dalam APBD 2012 dicadangkan Rp 10 miliar, APBD Perubahan 2013 Rp 21 miliar, APBD Perubahan 2014 Rp 16 miliar, APBD 2015 Rp 16 miliar, dan APBD 2016 Rp 16 miliar. Jika kurang akan ditutup pada tahun berjalan atau dialokasikan dalam APBD 2017. (Bag)