TEMANGGUNG (KRjogja.com) - Tingginya pasokan gabah ke pasar berdampak pada turunnya harga gabah kering panen di Temanggung. Penurunan sekitar Rp 150 per kilogram menjadi Rp 4.450/kg dari Rp 4.600/kg.
Pemilik penggilingan padi di Desa Kedungumpul, Kecamatan Kandangan, Sriyati (55) mengatakan turunnya harga gabah tersebut belum berpengaruh pada harga pembelian, sebab harga masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 3.750/kg. "Temanggung memang belum banyak yang panen padi karena masih ditanamai sayuran dan tembakau, tetapi di sejumlah daerah di luar Temanggung sudah panen padi," katanya kepada KRjogja.com, Selasa (27/09/2016).
Dia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan beras dari masyarakat pihaknya mendatangkan gabah dari Kabupaten Magelang, selain membeli dari petani di Temanggung, sebab untuk panen di Temanggung tidak mencukupi permintaan. "Pasokan gabah berjalan lancar, setiap dua hari sekali dapat pasokan gabah setiap kali dapat kiriman sekitar 2,5 hingga tiga ton gabah," katanya.
Dia menyampaikan kendati untuk mendapatkan gabah mudah yang menjadi kendala saat ini adalah proses pengeringannya yang susah, sebab hujan hampir tiap mengguyur dan biasanya sebelum tengah hari. Dalam kondisi cuaca normal, katanya pengeringan gabah hanya cukup dua hari, tetapi saat ini pengeringan bisa berlangsung lima hingga tujuh hari. Lamanya pengeringan itu tentu menambah biaya tenaga kerja untuk menjemur gabah. (Osy)