MAGELANG (KRjogja.com) - Sapi jenis simetal milik Nur Waluyo (43), warga Gowok, Polengan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, dihargai Rp 90 juta. Tahun lalu, ia juga menghasilkan sapi jumbo dan laku Rp 68 juta dibeli seorang pengusaha dari Tegal.
Saat ini ia memiliki dua ekor sapi berukuran jumbo, yang diberi nama Sembodo seberat 1,25 ton, dan Bimo 1,2 ton. Untuk sembodo ia tawarkan Rp 80 juta. Sedang Bimo, mesti beratnya lebih ringan, ditawarkan Rp 90 juta. "Bimo lebih mahal, karena kualitasnya juga lebih bagus. Bahkan pernah mau dipinjam temannya, untuk kontes di Kalimantan. Karena takut resiko, tidak saya berikan," katanya, Kamis (25/08/2016).
Menurut Nur, sapi Sembodo berusia 4 tahun dan dibeli seharga Rp 22,5 juta tahun lalu. Sapi hasil silangan limosin, simental dan PO tersebut memiliki panjang 2,5 meter, dan tinggi 1,6 meter. Adapun Bimo, masih berusia 3,5 tahun dengan panjang 2,5 meter dan tinggi 1,5 meter. Sapi seberat 1,2 ton ini dibeli 14 bulan lalu seharga Rp 23 juta. Saat dibeli Bimo memiliki berat 500 kg, dan dalam waktu 14 bulan bertambah 700 kg.
Untuk menghasilkan sapi dengan ukuran jumbo tersebut, Nur Waluyo secara rutin dipijat, serta dimandikan tiap hari. "Selain itu, setiap hari saya beri rumput, ketela, komboran, ketela, katul, dan garam. Sapi juga saya beri buah pisang kluthuk batu dan ramuan empon-empon," jelasnya. (Bag)
