MAGELANG (KRjogja.com) - Setidaknya 80 petani buah tin dari Yogyakarta dan Jawa Tengah berkumpul di Kebonkliwon, Kebonrejo, Salaman Kabupaten Magelang. Selain melakukan syawalan mereka membahas tentang prospek buah tin atau buah ara di masa mendatang.
Acara syawalan diisi dengan testimoni perwakilan petani buah tin. Acara utama diisi praktik perbanyakan buah tin dengan cara okulasi dan sambung pucuk yang diisi oleh Asep Sofiandi (30) salah seorang petani buah tin dari Kebonkliwon.
"Sekitar 5 tahun yang lalu saya mengira buah tin hanya akan menjadi trend sesaat, namun seiring berjalannya waktu ternyata dari sisi ekonomi banyak potensi buah tin yang belum tergarap, " kata Muh Khoirul Soleh petani bibit buah-buahan di Kebonkliwon, Salaman Magelang saat menceritakan pengalamannya, Minggu (24/07/2016).
Melihat potensi yang masih sangat luas, Muh Khoirul Soleh atau yang akrab dipanggil Irul ini membuat komunitas petani buah tin di Kebunkliwon yang dinamakan Kebunkliwon Figs.
Syawalan itu sendiri dihadiri petani buah tin dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Semarang, Solo, Demak, Cirebon dan lainnya. Agus Hidayat Prayudha (56) dari Cirebon mengatakan, ia berharap ke depan harga bibit buah tin semakin terjangkau. Hal ini agar semakin banyak masyarakat yang mengenal dan menanam pohon yang memiliki banyak manfaat kesehatan.
Acara diakhiri dengan lelang berbagai bibit tin seperti Panache, Negrone, Blue Giant dan dipuncaki lelang jenis Martinenca Rimada. (Apw)
Baca Juga : Irul, Yakinkan Petani Pentingnya Jualan Online