KEBUMEN (KRjogja.com) - Berselang enam hari pasca hari H lebaran 2016 atau pada Selasa (12/07/2016), harga cabai rawit di tingkat petani di Kebumen masih bertahan tinggi, yaitu mencapai Rp 50 ribu/kilogram untuk kelas super dan Rp 45 ribu/kilogram untuk kelas sedang. Petani pun menyikapinya dengan perasaan senang, karena hasil penjualan ternyata bisa menutup kebutuhan setelah lebaran.
"Saat mendekati hari H lebaran lalu, harganya di tingkat petani bisa mencapai Rp 60 ribu/kilogram. Sedangkan harga di tingkat pedagang pasar tradisional kami dengar mencapai Rp 70 ribu/kilogram. Bila harga pada hari ini sudah sedikit turun, namun bagi petani harga Rp 50 ribu maupun Rp 45 ribu/kilogram itu sudah sangat bagus, karena hasilnya bisa menutup kebutuhan kami seusai lebaran," ujar petani cabai Desa Entak Kecamatan Ambal Kebumen, Muhtar di lahannya, Selasa (12/07/2016).
Bertahannya harga tinggi cabai rawit seusai lebaran itu menurut Muhtar disebabkan masih tingginya permintaan pasarterhadap cabai. Hal itu dibuktikan dengan rajinnya pedagang mendatangi petani cabai di desanya. Namun sayangnya, pasokan cabai rawit dari kebun petani masih sedikit akibat sulitnya pemilik lahan mencari buruh petik.
Selain kesulitan mencari buruh petik, petani pun masih harus menyortir hasil panennya dengan memisahkan cabai yang sehat dengan cabai yang terserang penyakit 'pathek'. Akibatnya, sebagian waktu petani harus tersita untuk menyortir cabai, sehingga jumlah panen tak maksimal. (Dwi)