TEMANGGUNG (KRjogja.com) - Angka kecelakaan di wilayah hukum Polres Temanggung sejak dimulainya Operasi Ramadniya Candi 2016, Kamis (30/6) hingga Senin (11/7) tercatat delapan kejadian dan tidak ada korban meninggal dunia (MD) maupun luka berat (LB) dengan luka ringan 9 orang. Kerugian atas kejadian yang semuanya kendaraan roda dua itu sebesar Rp 12 juta.
Kanit Lalu Lintas Polres Temanggung Iptu A Yahya Senin (11/7) mengatakan terjadi penurunan angka kecelakaan lalu lintas pada periode yang sama dibanding 2015. Saat itu terjadi 21 kejadian dengan MD lebih dari 7 orang dan kerugian sedikitnya Rp 100 juta. " Operasi Ramadniya belum berakhir semoga tidak ada kejadian kecelakaan," katanya.
Dikemukakan mayoritas kecelakaan terjadi bukan di jalur utama mudik dan balik, namun justru di pinggir kota yang selama ini bukan termasuk peta rawan kecelakaan. Tempat itu yakni di jalan Kedu, pinggir kota dan pusat kota. " Ada faktor kelalaian pengendara sehingga terjadi kecelakaan," katanya sembari mengatakan di jalur rawan kecelakaan telah ditebar lebih banyak personel untuk mengantisipasi kecelakaan.
Kepala Kepolisian Resort Temanggung Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wahyu Wim Hardjanto mengatakan puncak arus balik terjadi Sabtu dan Minggu. Kini kepadatan arus kendaraan mulai turun hingga sekitar 60 persen dan masih ada kepadatan di sejumlah tempat seperti pertigaan sari ayam Parakan, pasar Temanggung, pasar Parakan, dan pasar Kedu.
Dia menyampaikan personel di lapangan terus bertugas mengatur arus lalu lintas jalan raya untuk kelancaran. Sejauh ini tidak ada kejadian kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan umum atau tercipta zero accident angkutan umum. "Sedari awal telah ditekankan kesiapan angkutan umum untuk pelayanan selama lebaran, semoga tidak ada kecelakaan," katanya. (Osy)
