Krjogja.com - PURWOREJO - Petambak udang vanamei di Kabupaten Purworejo mulai menggunakan listrik jaringan PLN untuk mendukung budidaya. Petambak berhasil menghemat biaya hingga 60 persen dibandingkan saat menggunakan mesin genset berbahan bakar solar.
Petambak di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag, Siska mengatakan, ia mulai menggunakan listrik PLN sejak sebulan terakhir. "Jaringan kabel PLN sudah masuk area tambak, itu sangat memudahkan kami karena petambak bisa beralih menggunakan listrik PLN," ungkapnya kepada KRJOGJA.com, usai Penyalaan Serentak Sektor Agrikultur di Desa Patutrejo, Selasa (22/08/2023).
Menurutnya, sumber energi adalah kebutuhan vital untuk mendukung budidaya udang vanamei. Petambak harus menghidupkan kincir air selama 24 jam sebagai sumber oksigen udang yang dipelihara.
Setiap tambak dengan tebaran bibit udang 100.000 membutuhkan dua kincir air. Sebelum menggunakan listrik PLN, Siska mengaku mengeluarkan biaya pembelian solar Rp70.000 untuk 24 jam.
"SSetelah pakai listrik, sehari-semalam hanya keluar biaya Rp14.000 untuk menghidupkan dua kincir air dan lampu penerangan," ucapnya.
Baca Juga: Atma Jaya Beri Perhatian Mantan Pemain PSIM di Momen Dies Natalis
Penurunan biaya tersebut semakin meningkatkan keuntungan yang diperoleh. "Meskipun sebelum pakai listrik PLN, kami juga sudah untung, tapi kelak saya yakin untungnya akan jauh lebih besar," katanya.
Kendati demikian, Siska berharap PLN bisa terus konsisten menjaga ketersediaan pasokan listrik untuk petambak. Pemadaman dan gangguan jaringan yang menyebabkan listrik padam, katanya, bisa menjadi persoalan dalam budidaya.
Untuk mengantisipasi, Siska tetap menyiagakan genset untuk sumber energi cadangan apabila ada gangguan jaringan.
<span;>Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DIY, Ari Prasetyo Nugroho mengemukakan, jaringan listrik hingga menjangkau wilayah usaha pertambakan di pesisir Purworejo adalah bagian dari program Electrifying Agriculture.
Baca Juga: Jaksa Tuntut 19 Tahun Penjara, Sidang Pembunuhan Berencana Terhadap Sudjono Sempat Ricuh
"Program itu adalah bentuk dukungan PLN untuk peningkatan produktivitas usaha masyarakat dan pelaku usaha di bidang pertanian, perkebunan, hingga perikanan melalui pemanfaatan listrik untuk kegiatan operasionalnya," terangnya.
Penggunaan jaringan listrik PLN terbukti meningkatkan produktivitas dan efisiensi bagi para petambak. PLN, kata Ari, tidak hanya sekedar menerangi, tetapi juga mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Magelang, Hanfi Adrhean Abidin menjelaskan, jumlah total daya tersambung dalam program Electrifying Agriculture di wilayahnya hingga Juli 2023, mencapai 58.300 Volt Ampere (VA) dengan pelanggan 35 pelaku usaha. Adapun di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, ada 584 pelaku usaha yang mengakses program dengan total daya terpasang 3.807.000 VA.
Sementara itu, Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti mengapresiasi PLN karena programnya telah memberikan kemudahan bagi para petambak di Purworejo. "Harapan saya tidak hanya petambak saja, tapi sektor usaha lainnya bisa dimudahkan dalam mengakses listrik, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Purworejo," tandasnya. (Jas)