Krjogja.com - TEMANGGUNG - Kekeringan di wilayah Kabupaten Temanggung terus meluas. BPBD kabupaten tersebut mencatat kini telah terjadi pada 16 Desa di 11 kecamatan, sementara dana dari APBD tinggal tersisa 50 tanki.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi mengatakan dana yang tersedia untuk droping air dari APBD masih tersisa sekitar 50 tangki. Maka itu pihaknya menggandeng pihak swasta termasuk perbankan untuk terlibat dalam droping air bersih.
"Salah satu pihak yang terlibat dalam droping air adalah BRI. BRI mengucurkan dana CSR untuk droping air di Temanggung," kata Toifur Hadi, Kamis (14/09/2023).
Pelepasan bantuan droping air dari BRI dilakukan pimpinan BRI Cabang Temanggung Puji Widiyati Nuryani di halaman kantor BRI setempat. Truk tangki penganggut mengunakan milik Dinas Sosial dan BPBD Temanggung.
Toifur mengatakan di Temanggung ada 16 desa dan 11 Kecamatan yang mengalami kekeringan, dan dimungkinkan akan meluas. Sejumlah daerah telah mengajukan bantuan droping air dan kini sedang dalam asesmen atau penilaian kelayakan mendapatkan bantuan. "Daerah baru yang kekeringan diantaranya di Desa Gowak, Desa Kembangsari dan Desa Klepu," kata dia.
Baca Juga: Wahyudi Hamisi Ungkap Perasaan Bakal Kembali ke Samarinda Jadi Lawan Borneo FC
Pimpinan BRI Cabang Temanggung Puji Widiyati Nuryani mengatakan BRI memberikan bantuan air bersih pada warga yang mengalami krisis air bersih sebagai bukti BRI Peduli pada kemanusiaan. "Selain lembaga perbankan kami peduli di wilayah. BRI memiliki kewajiban juga untuk tanggap bencana dan juga kepedulian sosial untuk warga sekitar pastinya," kata dia.
Dia mengatakan bantuan pertama sebanyak 55 tangki melalui BPBD dan Dinas Sosial. Diterangkan setiap kegiatan yang BRI lakukan juga memiliki fungsi untuk memberi makna bagi Indonesia dan saat ini adalah bantuan air bersih untuk warga yang membutuhkan.
Dia berharap bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat dan membantu warga yang saat ini sedang dilanda bencana kekeringan utamanya. (Osy)