Pemkot Magelang Bagikan Antropometri Kit pada Seluruh Posyandu

Photo Author
- Sabtu, 23 September 2023 | 10:10 WIB
Pemkot Magelang Bagikan Antropometri Kit pada Seluruh Posyandu. (Foto :  Zaini Arrosyid)
Pemkot Magelang Bagikan Antropometri Kit pada Seluruh Posyandu. (Foto : Zaini Arrosyid)

Krjogja.com - MAGELANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang terus bekerja untuk mencapai zero stunting. Diantaranya langkahnya yakni membagikan Antropometri Kit pada seluruh posyandu.

Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengatakan pembagian Antropometri Kit pada kepada seluruh posyandu di Kota Magelang yang berjumlah 198. Antropometri Kit adalah rangkaian alat yang berfungsi untuk mendeteksi stunting pada anak melalui pengukuran berat badan, panjang dan tinggi badan serta lingkar lengan atas dan kepala.

Secara simbolis penyerahan dilakukan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Magelang itu pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) TPPS di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Kamis (21/9/2023) lalu. Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz optimistis angka stunting di Kota Magelang bisa ditekan semaksimal mungkin. Maka itu dibutuhkan kerja sama seluruh stakeholder.

"Kita harapkan ke depan Kota Magelang zero stunting. Upaya-upaya yang sudah dilakukan diantaranya dengan pemberian makanan tambahan kepada anak-anak, ibu hamil. Programnya juga sudah masuk di APBD 2023 Perubahan dan 2024," kata Sabtu (23/9/2023).

Dia mengatakan semua Posyandu mendapatkan alat Antropometri Kit yang sama sehingga diharapkan hasil timbangan (anak) juga akan sama. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMP4KB) Kota Magelang, Nasrodin mengatakan data hasil penimbangan yang diperoleh pun akan kuat dan tepat, untuk menggambarkan gizi anak di 1.000 hari daur hidupnya.

Dia melanjutkan, saat ini stunting merupakan masalah yang strategis karena menyangkut eksistensi masa depan bangsa. Selain itu, stunting bukan hanya masalah pada kondisi tubuh yang pendek saja, tetapi kondisi ini jauh melibatkan pada terindikasinya suatu infeksi kronis dan berulang.

"Bila kondisi ini terus berlangsung dan tidak tertangani maka akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Maka, Rakortek TPPS ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membahas upaya percepatan penurunan stunting pasca komitmen rembuk stunting," lanjutnya.

Wakil Wali Kota Magelang, KH. M. Mansyur memaparkan, data survei status gizi Indonesia (SSGI) 2022 Kota Magelang mengalami peningkatan 0,6% angka stuntingnya yang semula di tahun 2021 sebesar 13,3% menjadi 13,9%.

Pihaknya meminta agar program percepatan penurunan stunting dapat lebih dilaksanakan secara sinergis melalui pengoptimalan peran lintas sektor, swasta, perguruan tinggi, masyarakat, dan media secara nyata.

Adapun alat Antropometri yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Kementerian Kesehatan tahun 2023 itu diserahkan guna mendukung pelaksanaan kegiatan Posyandu untuk memantau status gizi anak balita.

"Deteksi dini balita stunting bisa dilakukan di Posyandu dengan menggunakan alat yang Antropometri terstandar. Besar harapan saya alat ini dapat dimanfaatkan dengan baik guna pencegahan dan penurunan stunting di Kota Magelang," ungkapnya. (Osy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X