Surat Suara Banyak, Lansia dan Difabel Bingung

Photo Author
- Kamis, 28 Desember 2023 | 19:50 WIB
Simulasi Pemilu 2024 di TPS 1 Desa Singkil Wetan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo yang dilaksanakan KPU Kabupaten Purworejo. (Foto : Hendri Utomo)
Simulasi Pemilu 2024 di TPS 1 Desa Singkil Wetan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo yang dilaksanakan KPU Kabupaten Purworejo. (Foto : Hendri Utomo)

Krjogja.com - PURWOREJO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purworejo menggelar simulasi Pemilu 2024 di TPS 1 Desa Singkil Wetan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Rabu (27/12.2023). Dalam simulasi ini, sejumlah warga mengaku masih bingung dengan banyaknya surat suara, khususnya lanjut usia dan penyandang disabilitas.

Simulasi secara umum berjalan lancar, sedikitnya ada 108 warga yang hadir sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS setempat. "Simulasi ini hanya dilakukan sekali, tujuannya untuk memberikan gambaran, pemahaman dan pembelajaran khususnya kepada penyelenggara Pemilu termasuk warga. Simulasi meliputi pemungutan, penghitungan suara dan penggunaan sirekap Pemilu 2024," ucap Ketua KPU Kabupaten Purworejo, Jarot Sarwosambodo.

Dijelaskan, simulasi digelar sesuai gambaran nyata proses pemungutan suara yang akan dilaksanakan 14 Februari 2024 mendatang. Penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan sangat membutuhkan ini. "Kebetulan TPS 1 Singkil Wetan Kecamatan Ngombol siap menyelenggarakan simulasi ini, maka itu jawabannya jika ditanya kenapa dilaksanakan di sini," jelasnya.

Ketua Divisi (Kadiv) Teknis Penyelenggaraan Pemilu, KPU Kabupaten Purworejo, Margareta Ega Rindu menambahkan, terkait teknis pencoblosan, masing-masing pemilih tidak dibatasi waktu. Secara regulasi juga tidak ada aturan yang mengatur waktu masing-masing pemilih saat mencoblos.

"Kami juga harus memahami sebagian diantara pemilih adalah lansia juga difabel, kami coba simulasikan semua, dan kami juga punya komitmen untuk pemilu yang inklusif," imbuhnya.

Menurutnya, melalui simulasi ini permasalahan-permasalahan di lapangan bisa terdeteksi kemudian dievaluasi agar pemilu dapat dilaksanakan dengan baik. Semua permasalahan akan di list dan dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) di level lebih tinggi.

"Termasuk apa yang perlu dirumuskan menjadi Petunjuk Teknis (Juknis) atau pegangan tangan (handbook,red) yang akan dibagikan ke teman-teman di lapangan," ujarnya.

Salah satu peserta simulasi, Sumo Wardoyo, 70, warga Singkil Wetan mengungkapkan, tidak hanya dirinya yang bingung dengan banyaknya surat suara yang harus di coblos. Bahkan usai pencoblosan proses memasukkan surat suara ke kotak juga masih perlu dibantu petugas.

"Tadi masukkan kertas suaranya dibantu petugas. Kertas biru ke mana, kuning yang mana, saya belum tahu. Tadi ada enam atau berapa kertas ya, banyak, warna juga nggak hafal untuk yang mana," ucap Sumo Wardoyo, 70, salah satu peserta simulasi. (*-5)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X