KRjogja.Com, PURWOREJO - Selamatan desa atau Merti Desa bukan sebatas tradisi, tetapi juga momentum untuk merenung, mensyukuri, dan merayakan kerja keras serta kerja sama warga dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. Wayang kulit juga bukan sekadar seni pertunjukan, namun ceritanya sarat akan kearifan lokal sekaligus identitas kultural yang terus dilestarikan.
Hal itu diungkapkan Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH saat menghadiri Merti Desa Sambeng, Kecamatan Bayan, Selasa malam (6/2/2024).
Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Kabupaten Purworejo ini berkesempatan menyerahkan tokoh wayang Semar kepada dalang Ki Gunawan.
Pagelaran wayang kali ini mengambil lakon "Semar Mbangun Deso" dan dipusatkan di Balai Desa Sambeng. Ikut hadir mendampingi Bupati, Kabag Prokopim Ulik Sri Widiatmi SSos MAP dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Bayan.
"Saya sangat mengapresiasi Pemdes Sambeng juga masyarakat Desa Sambeng yang telah melestarikan tradisi bersih desa dengan menanggap wayang kulit dan tayub. Ini adalah manifestasi rasa syukur sekaligus wahana melestarikan seni budaya bangsa," ucap Yuli.
Pada bagian lain, Yuli juga mengingatkan, dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2024, seluruh warga masyarakat Purworejo umumnya, warga Desa Sambeng khususnya untuk terus menjaga persaudaraan, menjaga suasana kondusif dan aman.
"Saya juga mengingatkan untuk terus waspada untuk potensi bencana, sebab beberapa hari terakhir hujan masih terus turun dengan intensitas tinggi dan lama," tegasnya.
Ketua Panitia Merti Desa Sambeng Fida mengucapkan terimakasih kepada Bupati Purworejo dan jajaran yang telah berkenan hadir, hal itu sangat membahagiakan masyarakat dan memotivasi Pemdes Sambeng lebih bersemangat untuk melestarikan kearifan lokal.
"Jujur saya senang karena ibu Bupati hadir, merasa berguna gitu. Ibaratnya apa yang dipersiapkan tidak sia-sia. Kami dan teman-teman sangat antusias," ungkapnya. <*-5>
