Pemotongan Tumpeng dari Tiwul Warnai Acara MPlus Dolanan Fest 2024

Photo Author
- Minggu, 25 Februari 2024 | 15:35 WIB
Kepala SMP MPlus Gunung Muntilan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang maupun lainnya saat bermain gangsingan di atas panggung. (foto: Thoha)
Kepala SMP MPlus Gunung Muntilan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang maupun lainnya saat bermain gangsingan di atas panggung. (foto: Thoha)

Krjogja.com - MAGELANG - Tumpeng biasanya terbuat dari nasi beras, namun dalam rangkaian kegiatan 'MPlus Dolanan Fest 2024' di Lapangan drh Soepardi Sawitan Magelang terbuat dari tiwul, Sabtu (24/2/2024).

Di atas panggung, yang ada di lapangan tersebut, Kepala SMP Muhammadiyah Plus (MPlus) Gunungpring Muntilan Magelang Efi Nurul Utami memotong dan menyerahkan kepada Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Dr Dr KH Tafsir MAg, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Slamet Ahmad Husain SE MM maupun lainnya.

Ditemui disela kegiatan, Kepala SMP Mplus Gunungpring Muntilan diantaranya mengatakan pihaknya juga ingin memperkenalkan makanan tradisional.

Baca Juga: Yuk Segera Daftar, Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren 2024 Resmi Dibuka

Kalau pada umumnya berupa nasi kuning, dalam rangkaian kegiatan pada Sabtu siang itu tidak hanya permainan atau dolanan tradisional yang diperkenalkan, tetapi juga makanan tradisional, apalagi yang khas Magelang seperti gethuk, tiwul maupun lainnya.

Berkaitan dengan rangkaian kegiatan "MPlus Dolanan Fest 2024" di Lapangan drh Soepardi Sawitan Magelang tersebut, dikatakan, mengatakan 24 Januari 2024 merupakan Milad MPlus yang ke-17, sehingga diadakan acara milad MPlus ke-17 yang dikemas dalam bingkai "Mplus Dolanan Fest 2024" dengan tema "Letakkan Gadgetmu, Ayo Dolanan Bersamaku".

Dikatakan, sekarang gadget merupakan hal yang wajar dan umum, siapapun bisa pegang. Kalau dolanan merupakan suatu hal yang sangat 'mahal' dan jarang dilakukan.

Baca Juga: Ribuan Warga Tonton Hari Jadi Banyumas ada 4 Tombak Pusaka Ikut Dikirab

Dolanan disini maksudnya permainan tradisional, yang selama ini bagi anak-anak barangkali belum mengetahui sama sekali.

Maka memperkenalkan budaya-budaya Nusantara, sehingga nantinya anak-anak peduli terhadap bagaimana seharusnya sebuah permainan itu yang edukatif dan banyak makna yang sudah dimiliki, jati diri Indonesia.

Banyak kegiatan dilaksanakan di forum yang dibuka Ketua PWM Jateng dengan memainkan alat musik angklung ini, diantaranya launching buku karya siswa tentang antologi artikel dolanan "Letakkan Gadgetmu, Ayo Dolanan Bersamaku".

Baca Juga: Kirab Cap Gomeh di Kota Magelang Disambut Antusias Masyarakat

Para siswa dan orangtua masing-masing maupun lainnya bermain angklung bersama 1000 peserta, para siswa bersama orangtua masing-masing juga melakukan beberapa permainan, game atau dolanan di tengah Lapangan drh Soepardi maupun lainnya.

Quality Time sangat dibutuhkan, anak butuh didampingi para orangtua, dan orangtua sebagai salah satu bentuk memperhatikan tumbuh-kembang anak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X