Krjogja.com - PURWOREJO - Salah satu persoalan yang masih dihadapi Kabupaten Purworejo adalah angka kemiskinan yang masih tinggi. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menurunkan angka kemiskinan ini. Hal itu diungkapkan Bupati Purworejo H Yuli Hastuti SH saat menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purworejo di Pendapa Kecamatan Kutoarjo, Jumat (10/5/2024).
Bantuan senilai Rp 90 juta itu diberikan untuk program Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan, konsumtif, kesehatan, dan modal usaha. Selain itu juga diberikan kepada marbot, guru ngaji serta guru honorer.
Yuli mengatakan, berdasarkan data jumlah penduduk miskin ekstrem di Kabupaten Purworejo terus mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir. Tahun 2021 jumlahnya 88 ribu jiwa, tahun 2022 turun menjadi 82 ribu jiwa, dan di tahun 2023 turun lagi menjadi 81 ribu jiwa.
Baca Juga: IPI Lakukan Survei, Muncul Sosok Muda Potensial untuk Pilkada Kota Yogyakarta
"Kami (Pemkab Purworejo) terus bekerjasama dengan Baznas dalam mengoptimalkan pengumpulan zakat, infaq dan shodaqoh yang potensinya sangat besar. Semakin besar dana yang bisa dikumpulkan, maka semakin banyak warga yang terbantu, sehingga akan sangat mendukung upaya pengentasan kemiskinan,” ucapnya.
Dijelaskan, Pemda Purworejo mengalokasikan anggaran untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan, dan meminimalkan kantong-kantong kemiskinan. Butuh dukungan dari berbagai pihak dengan anggaran yang terbatas, Pemda Purworejo tentu tidak bisa sendiri dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Baca Juga: QRIS Tuntas
"Banyak alternatif pembiayaan, komunikasi dan meminta dukungan pemerintah pusat, menggandeng CSR BUMN/BUMD dan perusahaan swasta, termasuk juga menyalurkan dana BAZNAS ini,” tandasnya. (*-5)
