KRjogja.com - MAGELANG - Api Dharma yang diambil dari sumber api alam Mrapen Grobogan tiba di Candi Mendut Magelang, Selasa (21/5/2024) sore. Kedatangan Api Dharma ini memperoleh perhatian, yang kemudian disakralkan dan disemayamkan di Candi Mendut.
Ketika kendaraan pembawa Api Dharma ini, Ketua DPD Walubi Jawa Tengah Tanto Harsono langsung naik ke atas kendaraan tersebut dan menyulut api obor besar ke obor yang dibawanya. Setelah turun dari kendaraan, Tanto Harsono segera menyalakan api di obor yang dibawanya ke obor-obor lain.
Dengan khidmat, api dalam beberapa obor tersebut dibawa untuk diserahkan kepada beberapa tokoh, diantaranya Bhikkhu Wongsin Labhiko Mahathera, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama RI Nyoman Suriadarma, David Herman Jaya maupun lainnya.
Baca Juga: Diciduk Polisi, Pemuda Ini Dapat Upah Rp 10 Juta Tiap Pengiriman Sabu
Api yang menyala dalam beberapa obor tersebut kemudian dibawa dan disulutkan ke beberapa obor lain yang ada di dekat altar utama di halaman Candi Mendut. Prosesi penyalaan Lilin Panca Warna juga dilakukan dalam rangkaian ini. Dalam rangkaian ini juga dilaksanakan pradaksina mengelilingi bangunan Candi Mendut, baik oleh Bhikkhu, Bhikkhu Sangha, umat maupun lainnya.
Wakil Ketua Panitia Panitia Waisak Nasional Bhikkhu Dhammavuddho Thera kepada wartawan di sela-sela kegiatan di halaman Candi Mendut mengatakan api melambangkan penerangan. Seperti ajaran Sang Buddha yang menerangi noda-noda batin semua. Api juga melambangkan sesuatu yang berkobar. Didalam melaksanakan Dharma, ritual-ritual Dharma, harus dibutuhkan sesuatu yang namanya semangat.
Baca Juga: Gegerkan Warga, Angkota di Salatiga Tiba-tiba Terbakar
"Jadi api juga dapat dikaitkan dengan semangat," katanya. Mengapa disemayamkan di Candi Mendut, dikatakan, karena Candi Mendut merupakan salah satu candi penting yang ada di Jawa Tengah ini yang berkaitan dengan Candi Borobudur.(Tha)