KRjogja.com , TEMANGGUNG - Suara iringan gamelan membahana saat iring-iringan warga mengusung tumpeng dan gunungan hasil bumi berjalan menyusuri jalan-jalan utama dusun pada gelaran upacara adat sesaji puji jagat.
Kamis siang itu, tidak ada awan menghadang di atas langit Dusun Lamuk Legok Desa Legoksari Kecamatan Tlogomulyo yang berada di lereng Gunung Sumbing. Matahari yang bersinar membakar kulit tidak menyurutkan warga untuk mengikuti prosesi demi prosesi.
Tua muda, anak-anak, laki-laki dan perempuan dengan berpakaian adat bersama ikuti iringan dari lapangan dusun menuju ke sumber air. Semua kelompok kesenian yang ada turut ritual yang digelar selepas tengah bulan Dzulhijjah dalam penanggalan Islam, mereka berpakaian khas kesenian. Tidak ketinggalan pasukan pengamanan desa yang berpakaian layaknya pasukan keraton.
Upacara adat dimulai sejak Rabu malam dengan digelarnya pagelaran wayang semalam suntuk dengan lakon romo tambak oleh Ki Dalang Sutopo dan doa keselamatan di tengah malam.
Iringan itu berakhir di sumber mata air, tempat warga berdoa pada Tuhan, bersyukur atas karunia yang diberikan dan meminta terjauh dari segala malapetaka.
Sebuah tradisi lain adalah pesta dawet, berupa pembagian dawet pada semua peserta. Minum dawet dipercaya agar awet muda dan selalu dalam kesehatan.
Tokoh masyarakat, Ki Sutopo mengatakan gelaran upacara adat sebagai wujud syukur warga desa atas karunia yang diberikan Tuhan.
" Upacara adat juga tekad warga dalam melestarikan adat dan tradisi budaya peninggalan nenek moyang, " kata dia.
Dia mengatakan upacara adat juga wujud bahwa warga mencintai alam semesta dengan menjaga kelestarian alam adalah menjamin kehidupan.
Pj Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo mengatakan terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang harus dipertahankan dilestarikan diwariskan kepada anak cucu sebagai generasi penerus.
"Nilai-nilai itu diantaranya kegotong royongan kebersamaan kerukunan, dan cinta pada alam semesta, utamanya ucap syukur kepada Tuhan, dan bermohon keselamatan, " kata dia.
Dia mengatakan Desa Legoksari telah ditetapkan sebagai Desa Budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dan tengah dalam proses keluarnya sebagai warisan budaya non benda dari Kementerian Hukum dan HAM.
"Kami berharap warga desa untuk nguriuri dan melestarikan seni budaya, " kata dia. (Osy)