KRJogja.com - MAGELANG - Sebanyak 21 grup kesenian tradisional menyemarakkan Festival Kesenian Tradisional Gedruk atau Rampak Buto tingkat Kabupaten Magelang, yang dilaksanakan di Ketep Pass Sawangan Kabupaten Magelang, Rabu (24/7/2024).
Festival dibuka Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto, yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein, dengan memukul gong.
Kabid Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, yang juga sebagai Penyelenggara Festival Kesenian Tradisional Gedruk atau Rampak Buto Tahun 2024 dalam laporannya mengatakan kegiatan ini dilaksanakan di Halaman Parkir BPOW Ketep Pass Magelang.
Peserta yang mengikuti festival ini merupakan kelompok kesenian Gedruk atau Rampak Buto yang mewakili dari 21 kecamatan di Kabupaten Magelang ,dan telah ditunjuk pihak kecamatan masing-masing.
Kegiatan festival kesenian Gedruk atau Rampak Buto ini juga termasuk dalam rangkaian kegiatan perayaan HUT RI Ke-79 yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Magelang. Selain itu, kegiatan festival ini juga merupakan wadah silaturahim dari setiap kelompok kesenian Gedruk yang terdapat di Kabupaten Magelang.
Harapannya dalam kesenian ini nanti terus berkembang setiap kesenian yang terdapat di Kabupaten Magelang. Festival kesenian ini juga menjadi ajang promosi pariwisata berbasis budaya yang terdapat di Kabupaten Magelang.
Melalui kegiatan ini pula terwujud upaya yang nyata dalam melestarikan seni dan budaya sebagai filosofi dan karakter budaya di Kabupaten Magelang.
Juga dikatakan, dalam pelaksanaannya kegiatan festival kesenian Gedruk, setiap peserta tampil selama 10 menit dan akan dinilai oleh juri berdasarkan wirama, wirasa, wiraga dan kreativitas tari ketika pentas. Dari hasil penilaian, ditentukan tiga penyaji terbaik dan tiga penyaji harapan terbaik.
Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein, diantaranya mengatakan kegiatan ini mempunyai makna yang penting, sebagai salah satu upaya melestarikan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Magelang.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk menjaga, merawat, mengemas, dan mempublikasikan kekayaan warisan budaya Indonesia utamanya di Kabupaten Magelang, yang mana kegiatan ini diikuti 21 peserta dari perwakilan setiap Kecamatan.
"Harapan kami semoga kegiatan ini menjadi penyemangat kita untuk terus menjaga serta melestarikan seni dan kebudayaan," katanya. (Tha)