KRJogja.com - TEMANGGUNG - Tiga gunungan yang tersusun dari hasil bumi ludes diperebutkan ratusan petani pada merti bumi dan wiwit panen tembakau, yang digelar di halaman Kecamatan Bulu, Kamis (15/8) pagi.
Ritual diawali dengan pemetikkan 12 daun tembakau begitu matahari terbit, yang selanjutnya daun tersebut diarak ke halaman kantor kecamatan setempat bersamaan dengan tiga gunungan yang tersusun dari hasil bumi.
Ada 100 kelompok tani dari 19 desa di kecamatan tersebut, semuanya mengeluarkan tumpeng lengkap dengan ingkung ayam jawa.
Di halaman kecamatan, daun tembakau didoakan tokoh agama, untuk selanjutnya diperam untuk dirajang menjadi tembakau rajangan kering. Gunungan bagikan pada warga untuk dimasak. Sementara tumpengan dan ingkung dimakan bersama.
Petani tembakau, Triyanto mengatakan kirap tumpeng merti bumi dan wiwit panen tembakau sebagai pengharapan petani untuk mendapat peningkatan kesejahteraan pada Tuhan Yang Maha Esa.
"Petani berharap terjauh dari malapetaka dan panen tembakau tahun ini melimpah, laku terjual dengan harga yang tinggi," kata dia.
Dia menerangkan 12 lembar daun tembakau yang dipetik melambangkan kemakmuran dan keselamatan bagi masyarakat pertembakauan.
Camat Bulu Panca Pastiyanto mengatakan dalam doa bersama petani menaruh harapan agar hasil panen tembakau melimpah dan mendapat harga tinggi, yakni diatas seratus ribu per kilogram.
"Musim tanam tahun ini kualitas tembakau bagus, karena didukung cuaca. Petani berharap harga tembakau menguntungkan," kata dia.
Dia mengatakan merti bumi sebagai tradisi warisan nenek moyang untuk merawat bumi supaya ini nanti pada akhirnya kalau ditanami tembakau hasilnya bagus dan laku mahal.
Dia mengatakan pada beberapa tahun terakhir meski kualitas tembakau baik amun harganya relatif rendah. Maka itu di tahun ini petani tetap berharap harga tembakau mengutungkan dan ada peningkatan kesejahteraan. (Osy)
