Krjogja.com - Purworejo - Kedai Dawet Ireng (Dawet Hitam) di sisi ruas jalan nasional Purworejo-Kutoarjo atau lebih tepatnya di timur jembatan Butuh, Kecamatan Butuh diserbu pembeli. Libur lebaran tahun ini, ratusan bahkan ribuan porsi dawet ireng habis dibeli.
Kali ini, pembelinya didominasi para pemudik, atau pengguna jalan yang kebetulan melintas di wilayah Kabupaten Purworejo. Lokasinya sangat strategis, membuat mereka yang penasaran ingin mencoba kesegaran minuman khas Purworejo ini mudah menemukan lokasinya.
Baca Juga: KAI Tawarkan Perjalanan Mudik Nyaman dan Hemat, Promo 'Silaturahmi Mudik Lebaran' Diskon 25 Persen
Benar saja, ratusan bahkan ribuan pembeli silih berganti terpantau mampir di kedai ini saat libur lebaran 1446 H tahun ini. Kedai dengan bangunan semi permanen ini memang bukan setiap hari, mulai pukul 08.00 WIB hingga sore.
Dan seperti momentum lebaran tahun-tahun sebelumnya, begitu banyak mobil-mobil plat luar kota, khususnya dari Jakarta mampir memadati pelataran parkir dawet ireng milik Pak Wagiman ini. Konon, dari sekian banyak kedai Dawet Ireng di wilayah Kabupaten Purworejo, kedai ini kali pertama ada dan selalu dicari pelanggan dari berbagai daerah.
"Kami sudah buka mulai hari pertama lebaran. Di hari biasa harganya Rp 6000, lebaran naik menjadi Rp 7000 per mangkok. Itu karena bahan bakunya juga naik, santan kelapa misalnya, lebaran cukup mahal," ucap Wawan yang sibuk melayani pembeli, Kamis (3/4/2025).
Benar saja, Wawan bahkan tidak bisa menghitung berapa mangkok dan berapa bungkus dawet yang dijualnya dalam tiga hari terakhir. Wawan tidak sendiri, di kedai bangunan semi permanen ini terdapat dua penjual. Satu orang melayani pembeli yang ingin makan di tempat, dan lainnya meladeni mereka yang ingin dawet hitamnya dibungkus atau dibawa pulang. Rata-rata pembeli datang bersama keluarga.
Minuman segar ini terbuat dari tepung sagu, dikombinasikan dengan kuah campuran santan, gula merah dan es batu. Ciri khasnya diantaranya dawet atau cendol berwarna hitam. Warna hitam itu terbuat dari pewarna alami tanpa zat kimia. Dari jerami atau merang bakar.
Di beberapa titik ruas jalan nasional di Kabupaten Purworejo, banyak kedai dawet ireng, selain di kecamatan Butuh, ada juga di Kecamatan Bayan dan Bagelen. Namun yang paling terkenal yakni di timur Jembatan Butuh.
Salah satu pembeli bernama Manda (28) warga Purworejo yang selama ini merantau atau bekerja di Cikarang. Ia bahkan membawa wadah khusus untuk tempat dawet hitam kesukaannya untuk dibawa ke Cikarang.
"Hampir setiap pulang kampung saya pastikan mampir ke sini, ini minuman khas yang sangat saya suka dari dulu, rasanya lezat menyegarkan," tandasnya. <*-5>