TEMANGGUNG (KRjogja.com ) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung segera membuat tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih di musim kemarau.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto mengatakan ada tiga daerah yang akan dibuat sumur bor dan sebelum dibor terlebih dahulu di survei untuk menentukan titik.
"Tim lakukan survei di lapangan, ini untuk memastikan lokasi yang paling tepat dan efektif bagi pembangunan sumur bor, baik dari sisi kebutuhan masyarakat maupun kondisi teknis lapangan," kata dia, Selasa (22/7)
Dia mengemukakan daerah yang akan dibuat sumur bor yakni di Dusun Banjaran Desa Gowak Kecamatan Pringsurat, Desa Jetis dan Desa Tanggulanom Kecamatan Selopampang.
Di wilayah itu, dia menerangkan tiap tahun mengalami krisis air bersih di musim kemarau. Debit mata air di daerah tersebut turun dan sebagian kering, serta tidak layak dikonsumsi, sehingga BPBD membantunya dengan mendistribusikan air bersih.
"Harapan adanya sumur bor bisa membantu warga mencukupi air bersih seperti untuk minum dan memasak," kata dia.
Dikatakan dana pembangunan sumur bor dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dari sebuah bank pemerintah, sebagai bentuk kontribusi dunia usaha dalam mendukung upaya penanggulangan bencana, khususnya kekeringan dan krisis air bersih yang hampir setiap tahun melanda desa-desa tersebut.
Menurutnya program ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah dan dunia usaha dalam membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana.
Totok mengataian BPBD Temanggung terus mendorong kolaborasi serupa agar penanganan bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga menjadi bagian dari kepedulian kolektif berbagai pihak.
Pada 2025, BPBD Temanggung menyiapkan bantuan air bersih sebanyak 90 tangki untuk daerah kekeringan di daerah tersebut. Ini karena musim kemarau diprediksi lebih pendek dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2024 BPBD Temanggung menyalurkan sebanyak 115 tangki. (Osy)