Krjogja.com - MAGELANG - Setelah resmi diterjunkan pada pagi hari, tim Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) langsung bergerak cepat menggelar Sosialisasi Program dan Focus Group Discussion (FGD) bersama mitra masyarakat di Dusun Kenayan Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang.
Ketua Pelaksana Program Dr Dra Retno Rusdjijati MKes kepada KRJogja.com, Sabtu (13/9/2025) malam, mengatakan kegiatan ini dihadiri dua kelompok mitra utama, yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati dan Kelompok Pemuda Masjid Sabilurrohman.
Baca Juga: Subsidi Transportasi Umum di Tengah Efisiensi
Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menyamakan persepsi dan menjaring aspirasi masyarakat terkait pelaksanaan program "Penerapan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Plus dalam Upaya Mewujudkan Desa Bebas Stunting".
Program ini sendiri merupakan inisiatif pengabdian kepada masyarakat yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Tahun Anggaran 2025.
Dipaparkan secara rinci tujuan dan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan. Paparan tersebut mencakup upaya peningkatan pengetahuan gizi seimbang untuk penanganan stunting, optimalisasi pekarangan menjadi P2L Plus, motivasi pengembangan usaha produktif bagi pemuda, hingga pelatihan pemanfaatan IT untuk mendukung usaha tersebut.
Baca Juga: (Membaca Lagi) Gugatan Multatuli: Dari Lebak ke Ruang Sidang Hari Ini
Sosialisasi ini mendapat sambutan sangat antusias dari kedua kelompok mitra. Mereka menyatakan harapan besar agar kehadiran 20 mahasiswa Unimma dapat membantu mengatasi berbagai permasalahan, terutama dalam isu stunting dan pengembangan potensi ekonomi dusun.
Suyamti, Ketua KWT Melati, mengungkapkan optimismenya. "Kami, para ibu di KWT, sangat senang dengan adanya program ini. Masalah stunting dan gizi anak adalah kekhawatiran kami sehari-hari. Harapan kami, pendampingan dari adik-adik mahasiswa bisa memberikan kami ilmu baru, terutama dalam memanfaatkan pekarangan untuk gizi keluarga," ujarnya.
Senada dengan itu, Hafidz, perwakilan dari Kelompok Pemuda Masjid Sabilurrohman, menyoroti potensi pengembangan ekonomi lokal.
"Kami dari pemuda masjid melihat banyak potensi di dusun kami yang belum tergarap maksimal, mulai dari sektor pertanian, budidaya, hingga potensi wisata. Kami sangat antusias dan mengusulkan adanya pendampingan untuk mengolah potensi lokal seperti tanaman kopi yang banyak di sini. Semoga bersama mahasiswa Unimma, kami bisa mengembangkan usaha produktif," tuturnya.
Masukan dari masyarakat, termasuk usulan pengembangan potensi dusun, akan menjadi bagian penting dalam pelaksanaan program selama tiga bulan ke depan.
Tim PMM UNIMMA akan bersinergi dengan warga untuk segera merealisasikan program-program yang telah dirancang, seperti pelatihan budidaya lele, pembuatan pakan, budidaya sayuran secara vertikultur, dan penyusunan rencana bisnis. (Tha)