kedu

Nikmatnya Ngopi Pagi di Nepal van Java

Rabu, 26 April 2023 | 22:37 WIB
Pesona Dusun Butuh Nepal van Java di lereng Gunung Sumbing. (Foto : Nur Hasan)

Krjogja.com - SEJUMLAH anak muda tampak asyik bercengkerama, duduk bergerombol di sebuah warung sederhana di pinggir jalan mendaki. Dengan pakaian hangat mereka melindungi tubuh dari dinginnya udara yang menusuk tulang. Untuk menghangatkan tubuh di pagi hari itu, cangkir dan gelas berisi minuman kopi hitam dan teh tubruk tersaji di meja tempat mereka berkumpul.


Tak ketinggalan turut menemai mereka beberapa potong gorengan yang masih hangat terhidang. Sruppuuttt..... aahh... ngopi-ngopi di pagi hari di antara selimut kabut yang sesekali turun memang sangat cocok.


Maka berbetah-betahlah duduk bercengkerama di warung salah satu sudut Dusun Butuh, dusun tertinggi di lereng Gunung Sumbing di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sambil menikmati segarnya udara pagi, dan menyaksikan aktivitas masyarakat yang hidup dalam lingkungan agro.


Apa yang dinikmati wisatawan di warung-warung sederhana Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang itu hampir semuanya produk lokal. Mulai dari kopi, teh, pisang goreng, singkong goreng, opak dan aneka camilan klethik-klethik lainnya.


Kalau ingin makanan yang lebih berat, ada pula beberapa menu yang bisa dipesan. Berada di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut, menjadikan Dusun Butuh sebagai dusun tertinggi di Kabupaten Magelang. Semula, dusun yang terletak di Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik ini hanyalah merupakan salah satu jalur perlintasan biasa yang dilalui para pendaki saat mau naik ke puncak Gunung Sumbing.


Namun seiring berkembangnya sektor kepariwisataan di Indonesia, Dusun Butuh pun semakin dikenal luas sebagai salah satu destinasi wisata di Magelang, dengan julukan populer Nepal van Java.


"Saat itu, bagi masyarakat awam mungkin kurang menarik, karena lokasinya jauh dari kota dan fasilitas yang masih minim. Aktivitas warga pun biasa-biasa saja, mayoritas bekerja sebagai petani. Mereka menanam berbagai sayuran mulai dari kentang, wortel, kol, loncang, dan beragam sayuran lainnya," ujar Kepala Dusun Butuh Lilik Setiyawan.


Namun pesona lanskap rumah-rumah penduduk Dusun Butuh yang seolah bertumpuk di lereng Gunung Sumbing, belakangan kerap disandingkan oleh para pendaki dengan pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Nepal, sebuah negara daratan yang terletak di kawasan Pegunungan Himalaya di Asia Selatan, hingga akhirnya tercetuslah julukan Nepal van Java pada 2019 dan menjadi booming pada 2020.


Secara bertahap, Lilik mengisahkan, warga mulai menginisiasi untuk menyulap Dusun Butuh agar tampak lebih berwarna sejak 2017. Pelan-pelan, warga pun mulai berbenah dan mengecat kawasan permukiman mereka.


Kemudian pada 2019 dan 2021 pihak swasta turut berpartisipasi melalui pengecatan rumah-rumah warga, spot-spot menarik, dan sejumlah daya tarik lainnya hingga Nepal van Java menjadi perbincangan di dunia maya karena menjadi instagramable dan kekinian. Kepopuleran Nepal van Java juga memberi warna perubahan pada kehidupan perekonomian warga setempat.


"Warga dengan jumlah sekitar 1.900 orang yang terdiri 475 Kepala Keluarga kini memiliki lapangan usaha baru seperti membuka warung makan atau kopi, menjadi petugas loket wisata, juru parkir, hingga kru ojek. Hal itu membuktikan Nepal van Java berhasil mengangkat perekonomian warga," papar Lilik seraya menyebutkan, yang terlibat langsung secara aktif dalam kegiatan wisata sekitar 200 KK.


Untuk menyaksikan keindahan alam Nepal van Java, waktu yang paling tepat adalah pagi hari. Karena bisa menyaksikan terbitnya matahari sekaligus pemandangan yang sangat indah jika tidak turun kabut tebal.


Memang tidak bisa dipastikan, bisa jadi setelah beberapa saat udara tampak cerah dan terang benderang, tiba-tiba muncul kabut pekat menyelimuti hamparan lereng pegunungan yang kini semakin warna-warni setelah jalan, rumah dan tembok-tembok dicat aneka warna. Wisatawan juga bisa menyaksikan aktivitas para petani dan pedagang yang menjajakan berbagai komoditas unggulan pertanian lereng Sumbing.


Wisatawan bisa memborong aneka sayuran seperti wortel, loncang atau daun bawang, cabai, selada, klembak, brokoli, kentang, dan sebagainya. Dijamin semuanya masih segar-segar karena baru saja dipanen warga. Di salah satu sudut Dusun Butuh ini juga terdapat semacam terminal dan pasar kecil tempat bongkar muat berbagai komoditas pertanian setempat, sekaligus tempat jual-beli.

Halaman:

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB