TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung luncurkan aksi perubahan sistem informasi manajemen kinerja (Si-Makin) sebagai percepatan pelayanan kesehatan terutama dalam penanganan Covid-19 di daerah tersebut.
Kepala Dinkes Kabupaten Temangung dr Supardjo mengatakan Si-Makin sangat mendukung percepatan penanganan Covid-19, terutama pada pelaporan dan penyediaan data, yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan. "Pelaporan Puskesmas yang menangani kasus Covid-19 ditingkat bawah masuk di Si-Makin. Sehingga penentu kebijakan dapat segera mengambil keputusan untuk mengatasi permasalahan, " kata Supardjo, pada peluncuran Si-Makin, di Dinkes setempat, Jumat (13/11).
Dia mengatakan pada penanganan Covid-19, data tidak boleh ada selisih, diterapkannya Si-Makin diharapkan dapat mengeliminir perbedaan data. Sebab selama ini data di lapangan yang dilaporkan oleh puskesmas kadang diingkari sendiri oleh puskesmas padahal Dinkes mendapatnya dari Puskesmas. " Si-Makin kedepan diusahakan real time, dan terintegrasi dengan Web yang ada di Dinkes sehingga bisa semakin baik dalam pelayanan pada masyarakat," kata dia.
Dia mengatakan Si-Makin dirancang oleh Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Temanggung, Khabib Mualim. Begitu mendapat paparan yang dirancang langsung dan disetujui. Telah ada 4 puskesmas yang diujicobakan dan kedepan diterapkan pada semua puskesmas.
" Si-Makin juga akan terus disempurnakan, penanganan Covid-19 dan juga berbagai penyakit lainnya membutuhkan pelaporan yang cepat untuk diambil keputusan yang cepat dan tepat," kata dia.
Staf Ahli Bupati Temanggung Bidang Kemasyarakatan, SDM, Pedidikan dan Kebudayaan, Tri Raharjo mengatakan Si-Makin diharapkan dapat lebih mempercepat laporan dan pengambilan keputusan dalam penanganan penyakit bisa lebih cepat dan tepat. " Kami berharap, penanganan Covid-19 juga lebih baik dan cepat," kata dia.
Yang terpenting, kata dia, adalah kesiapan sumber daya manusia untuk mengoperasionalkan Si-Makin. Sehingga diperlukan sosialisasi dan pelatihan yang intensif, serta perlunya komitmen petugas kesehatan dalam mengoperasionalkannya. (Osy)