kedu

Webinar Unimma Jadi Ajang Curhat Para Petani

Minggu, 25 Oktober 2020 | 08:10 WIB
Kegiatan webinar saat berlangsung, Sabtu. (thoha)

MAGELANG, KRJOGJA.com - Beberapa permasalahan disampaikan petani dari beberapa daerah di Indonesia, termasuk dari Magelang, saat mengikuti webinar yang diselenggarakan Muhammadiyah Tobacco Control Centre (MTCC) Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) di Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) dengan Kementerian Pertanian RI tentang "Kebijakan pemerintah untuk mengoptimalkan kesejahteraan petani", Sabtu (24/10/2020).

Tidak hanya berkaitan dengan rendahnya harga sayur saat terjadi panenan, tetapi juga ada yang berkaitan dengan kondisi harga tembakau, kartu tani, kebutuhan pupuk menjelang musim tanam tahun 2020 ini maupun lainnya. Bahkan ada juga yang menyinggung bagaimana peran aktif pemerintah untuk membantu petani swadaya di Pulau Lombok.

Webinar diikuti petani yang tergabung dalam Forum Petani Multikultur Indonesia (FPMI), Dinas Pertanian se-Jawa Tengah, jaringan Tobacco Control (TC) se-Indonesia, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) se-Jawa Tengah, serta Perguruan Tinggi di Jawa Tengah yang memiliki Fakultas Pertanian.

Webinar dengan moderator Siti Noor Khikmah SE MSi menampilkan beberapa pembicara secara virtual, diantaranya Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah Dr HM Nurul Yamin MSi. Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Prof Ir H Totok Agung Dwi Haryanto MP PhD maupun lainnya.

Rektor Unimma Suliswiyadi MAg diantaranya mengatakan Unimma melalui MTCC sangat memperhatikan kesejahteraan petani, salah satunya dengan membuat gagasan rintisan Sekolah Petani. Unimma akan menggunakan resource yang dimiliki, meskipun tidak memiliki jurusan Pertanian. Gagasan rintisan Sekolah Petani Unimma bukan ingin mencetak ahli pertanian, akan tetapi membentuk komunitas agar petani berdaya dengan kompetensi merdeka. Sehingga mereka mampu menghadapi tantangan zaman yang selalu berubah.

Ketua MTCC Unimma Dra Retno Rusdjijati MKes di forum ini juga menyampaikan kesimpulan.

Dikatakan, salah satu tujuan pembangunan pertanian adalah meningkatkan kesejahteraan petani. Oleh karena itu Kementerian Pertanian RI memiliki 10 program utama untuk mewujudkan hal itu. Hanya saja program-program yang sudah ditetapkan dan dilaksanakan belum optimal, karena petani sebagai produsen aneka komoditas masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan, terutama saat pandemi Covid-19 ini, petani semakin terpuruk.

Sehubungan dengan itu, perlu diberdayakan melalui penguatan kapasitas produksi dan kelembagaan, penguatan kapasitas pasar dan jaringan sehingga petani yang awalnya lemah akan menjadi kuat. Seperti yang telah dilakukan MPM PP Muhammadiyah, yaitu menyelenggarakan program jamaah tani Muhammadiyah berbasis konsep "rahmatan lil alamin".

Selain itu untuk melakukan pemberdayaan petani, perguruan tinggi (PT) juga memiliki peran yang tidak kalah pentingnya, yaitu melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama Dharma Riset dan Abdimas. Berbagai temuan riset tentang pertanian telah dihasilkan dan diimplementasikan dalam bentuk kegiatan Abdimas.

Jadi dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, lanjutnya, pemerintah tidak akan mampu bekerja sendiri. "Butuh sinergi dengan pihak lain, seperti Perguruan Tinggi dan ormas," katanya. Unimma sebagai salah satu PT di wilayah Magelang juga berupaya membantu para petani dalam rangka mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Keberadaan MTCC Unimma yang bersinergi dengan LPPM Unimma diharapkan semakin memperkuat upaya tersebut.

Upaya yang sekarang baru dirintis adalah mendirikan sekolah petani, yang akan menjadi wadah para petani maupun masyarakat untuk saling belajar, bertukar pengalaman dalam rangka pengembangan usaha menuju kesejahteraan yang maksimal. "Dan ternyata program yang kami rintis tersebut seirama dengan program Kementerian Pertanian, yaitu Petani Masuk Sekolah (PMS). Jadi kami berharap dukungan dari semua pihak yang terkait, terutama pemerintah, untuk mewujudkan upaya kami," kata Retno. (Tha)

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB