MAGELANG, KRJOGJA.com - Pemkab Magelang melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kembali melaksanakan rapid test massal ke seluruh Puskesmas diwilayah ini. Hingga Kamis (4/6/2020), total telah dilakukan 2581 rapid test. Dari sebanyak itu, ditemukan 219 reaktif dan dari 219 itu ditemukan 104 reaktif positif hasil swab yang sekarang tinggal 42 yang masih dirawat dan menjalani isolasi mandiri.
Menurut Koordinator Bidang Operasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti Mkes dalam rapat koordinasi dengan Satuan Tugas Pengawasan DPRD Kabupaten Magelang menyampaikan, terakhir pihaknya baru saja melakukan rapid test di seluruh Puskesmas diwilayah ini. Hasilnya dari 816 sasaran, diperoleh 11 orang atau 1,35 persen yang reaktif.
"Sebelumnya kami telah melakukan rapid test di sejumlah toko swalayan, pasar dan terminal, ditemukan satu reaktif dari 400 yang sasaran. Selain itu, kami juga telah melakukan rapid test dibeberapa lokasi lain yang memiliki potensi atau indikator adanya warga terkena atau tertular covid-19," katanya.
Dikatakan Retno yang juga Kepala Dinas Kesehatan itu, total hingga saat ini, pihaknya telah melakukan 2581 rapid test. Hasilnya dari 2581 sasaran itu, diperoleh 219 reaktif rapid test dan dari 219 itu, diperoleh 104 reaktif positif swab yang saat ini tinggal 42 yang masih dirawat dan menjalani isolasi mandiri. "Kami masih akan melakukan rapid test lagi di 57 desa. Sebanyak 57 desa itu, dipilih berdasarkan hasil analisis dan evaluasi terhadap beberapa indikator-indikator," jelasnya.
Untuk selanjutnya, kata Retno, hasil dari rapid test yang sudah dan akan dilakukan itu, akan digunakan untuk menentukan arah kebijakan kedepan. "Harapan kami dengan nanti sudah diketahui hasil dari rapid test itu, bisa digunakan untuk menentukan arah kebijakan kedepan," tegasnya.
Ketua Satgas Pengawasan DPRD Kabupaten Magelang, Grengseng Pamuji dalam rapat koordinasi kemarin, mengapresiasi kerja gugus tugas yang telah berhasil melakukan rapid test disejumlah lokasi sekaligus menemukan yang reatif tersebut. Terlepas dari itu, pihaknya minta ada keseragaman dan ketegasan kebijakan dari pemangku kebijakan di Kabupaten Magelang terkait penanganan Covid-19.
"Desa dan rakyat jangan diberikan variasi-variasi program, ini akan membuat mereka bingung. Harus ada keseragaman dan ketegasan kebijakan dari pusat. Dengan begitu, warga dan pemerintah desa ada ketegasan dalam mengambil kebijakan. Selama ini, antar desa terkesan membuat kebijakan sendiri," imbuhnya. (Bag)