MAGELANG (KRJogja.com) –  Aisyiyah memberikan perhatian pada pemberian bantuan asupan gizi pada ibu hamil dan menyusui, dalam masa pandemic covid-19 ini. Pemberian bantuan ibu hamil dan menyusui dilakukan serentak secara simbolis di 15 kabupaten dalam 6 provinsi di seluruh Indonesia, Rabu (29/4). Sementara di setiap kabupaten mencakup 6 desa sehingga terdapat 90 desa. Sebagai organisasi perempuan yang memperhatikan gizi ibu hamil dan tumbuhkembang  balita, Aisyiyah pun kemudian memberikan perhatian pada pemberian bantuan pokok gizi tersebut.
Sekretaris PP Aisyiyah sekaligus Koordinator MAMPU Aisyiyah Dr Tri Hastuti Nur Rochimah mengemukakan hal tersebut, Rabu (29/4) usai penyerahan bantuan secara simbolis di Kabupaten Magelang. Menurutnya, kekurangan gizi ibu hamil dan kemudian berlanjut pada kelahiran bayi stunting masih cukup tinggi di Indonesia. Â Â Untuk itu dalam masa pandemic ini Aisyiyah secara bertahap memberikan bantuan asupan gizi ibu hamil dan menyusui.
Dukungan pemberian makanan bergizi untuk ibu hamil dan ibu menyusui ini dilaksanakan antara lain di Kabupaten Ngawi, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Blitar, Kabupaten Demak, Kota Tegal, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Magelang, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Sambas, Kabupaten Mamuju. Bentuk asupan gizi yang diberikan seperti kacang hijau, abon ikan, telor dan susu sebanyak 3.600 paket.
Tri Hastuti menjelaskan, saat ini bantuan bencana cukup banyak disalurkan baik oleh pemerintah, instansi, swasta maupun ormas. Namun dalam situasi situasi bencana bantuan sering disamaratakan. “Keberadaan ibu hamil dan menyusui sering kurang mendapat perhatian khusus. Padahal mereka sedang berjuang menjalankan peran reproduksi untuk menyiapkan generasi yang sehat di masa mendatang,†ujar Sekretaris PP Aisyiyah.
Tri menyampaikan bahwa pemberian bahan pokok gizi ini adalah bagian dari program Rumah Gizi Aisyiyah. Ini  merupakan upaya untuk mewujudkan peningkatan status gizi dan penurunan stunting serta mengembangkan kedaulatan pangan dan ketahanan pangan berbasis komunitas. “Situasi  ekonomi yang tidak menentu akibat dampak covid-19, dikhawatirkan akan berdampak pada pemenuhan gizi ibu hamil dan pemulihan gizi anak stunting,†tambahnya.
Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengemukakan, Gerakan Taawun Aisyiyah ini dilaksanakan secara nasional. Ini merupakan gerakan Aisyiyah peduli sesama di tengah wabah covid-19 dalam mencukupi kebutuhan masyarakat selama terjadinya wabah.
“Apa yang telah Aisyiyah lakukan tersebut merupakan bagian dari gerakan taawun yaitu gerakan tolong menolong sebagai usaha merekatkan kembali antarwarga bangsa sejak di tingkat basis,†tandas Noordjanah. Gerakan ini diharapkan dapat menanamkan, menumbuhkan, serta mengembangkan kesadaran, komitmen, dan solidaritas kolektif sebagai warga bangsa yang jumlahnya sangat besar, beragam dengan perbedaan ras, agama, etnis, dan golongan. (Fsy)