kedu

Rawuhnya Sri Sultan HB X, Pererat Hubungan Purworejo - Yogyakarta

Senin, 24 Februari 2020 | 00:40 WIB
Sri Sultan dan Bupati Purworejo menyaksikan tari kraton (Jarot Sarwosembodo)

PURWOREJO, KRJOGJA.com -Gubernur Provinsi Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X hadir dalam Malam Budaya Mataraman 'Pentas Tari Keraton' yang diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Purworejo, Sabtu (23/2) malam.

Rawuhnya Ngarso Dalem semakin mempererat hubungan yang sudah terjalin antara Kabupaten Purworejo dengan Yogyakarta. Sultan hadir didampingi putrinya GKR Mangkubumi dan Sekda Provinsi Yogyakarta K Baskara Aji, dan bupati/wali kota se Yogyakarta. Rombongan Pemprov Yogyakarta disambut Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM yang didampingi Wakil Bupati Yuli Hastuti SH, Wakil Ketua DPRD Kelik Susilo Ardani dan Sekda Drs Said Romadhon. Mereka dijamu dengan berbagai makanan termasuk kuliner khas Purworejo.

Mereka kemudian menyaksikan Uyu-uyu Panembromo Macapat, tarian Golek Menak, Tari Beksan Nyakrakusuma dan ditutup Tari Beksan Menak Putri Kridha Warastra. Suasana pendopo kabupaten menjadi serupa dengan di dalam keraton, adanya iringan gamelan sejak acara jamuan dimulai hingga selesai tarian.

Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM mengatakan, ada banyak rencana kerja sama yang tergambar setelah kehadiran sultan di Purworejo. "Selama ini antara dua daerah sudah ada kerjasama, namun, ke depan bakal lebih banyak lagi yang bisa dikolaborasikan," ungkapnya menjawab pertanyaan KRJOGJA.com, usai acara. Bentuk kerja sama yang telah terjalin antara lain pada bidang kebudayaan. Muhibah Budaya Yogyakarta, lanjutnya, adalah salah satu bentuk kerja sama antara Pemprov DIY dengan Purworejo.

Pemkab juga berencana mengembangkan kerja sama pada bidang pariwisata, terutama dengan konsep Border City yang kini tengah dibangun Purworejo, "Kita ingin Purworejo jadi daerah tujuan wisata kedua dari Yogyakarta. Maka selanjutnya, akan terus digagas kerja sama yang tentu menguntungkan secara ekonomi untuk mensejahterakan masyarakat," tegasnya.

Sebelum menyaksikan tarian, kedua pemimpin daerah itu saling bertukar cendera mata. Dalam kesempatan itu, Sultan menyampaikan, kegiatan muhibah budaya itu merangkai kembali mata sejarah antara Purworejo dan Yogyakarta. Pada masa Perang Diponegoro, Purworejo menjadi basis pasukan utama di bawah komando Sentot Alibasyah Prawirodirjo.

"Setelah itu, dalam Perang Kemerdekaan, Purworejo juga basis pertahanan Tentara Republik Indonesia," tutur Sultan.

Menurutnya, kawasan segitiga Kedu Pekalongan Banyumas (Dulongmas) akan menjadi kawasan budaya yang tangguh apabila bertaut dengan kawasan Jogya Solo Semarang (Joglosemar). "Segi tari dan tembang macapat, seniman dan budayawan bisa menggali melalui workshop dan gelaran budaya," tandasnya.(Jas)

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB