TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Nasabah PD BKK Pringsurat Temanggung gruduk gedung DPRD kabupaten tersebut untuk memperjuangkan pengembalian dana di lembaga keuangan milik pemerintah itu secara utuh, Selasa (7/1).
Ketua paguyuban nasabah PD BKK Pringsurat Joko Yuwono mengatakan kekecewaannya pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menjanjikan telah menyediakan dana Rp 100 miliar untuk pengembalian dana nasabah, namun kenyataanya hingga kini baru dikucurkan Rp 12,9 miliar.
" Rupanya pengembalian tidak tuntas, tetapi berhenti di tengah jalan. Pembayaran dihentikan pada Juni. Total yang dibayarkan Rp 12,9 miliar," kata Joko Yunowo.
Nasabah diterima oleh pimpinan dewan, ketua DPRD Yunianto, Wakil Ketua Tunggul Purnomo, ketua Komisi A Ahmad Fauzi dan Ketua Komisi C Slamet SE.
Joko menambahkan nasabah akan datang ke kantor PD BKK Pringsurat untuk mencairkan dana secara serentak pada 4 Februari 2020. Tanggal itu sesuai tanggal yang tertera di biro bilyat dan deposito, bahwa pembayaran mulai ditangani pada tanggal tersebut.
" Sehingga pemerintah diminta menyediakan dana, sehingga permasalahan selesai," katanya, sembari mengatakan bila kantor PD BKK Pringsurat tutup maka akan datang ke kantor sekda.
Seorang nasabah Sukarsono mengatakan keinginan nasabah kepastian realisasi pembayaran uang nasabah. Kunci pencairan adalah dari gubernur, untuk itu minta pada DPRD untuk menagihkan dan mengingatkan Gubernur agar lekas diselesaikan.
Direktur BKK Pringsurat, Ariwinda mengatakan pada 2019 dijadwalkan pencairan dana nasabah sebesar Rp 25 miliar dari Rp 100 miliar yang dijanjikan Gubernur. Pencairan melalu Bank BPD Jateng. Namun pencairan baru sampai kisaran Rp 13 miliar yang terakhir ditransfer Juni 2019.