MAGELANG, KRJOGJA.com -Menyambut pergantian dan datangnya Tahun Baru 1441 H, di Masjid Al-Mujahidin Tegalrejo Magelang digelar acara Jauharul Muharram, Sabtu (31/8/2019) sore hingga malam. Tidak hanya masyarakat sekitar yang datang mengikuti kegiatan ini, tetapi juga ada yang datang dari daerah lain.
Dipimpin KHM Solichun dari Tegalrejo Magelang, acara diawali dengan mujahadah, yang dilanjutkan dengan membaca doa akhir tahun dan awal tahun. Juga digelar pengajian dengan penceramah KH Budi Hardjono dari Semarang dan KHM Yusuf Chudori.Â
Ditemui KRJogja.com di kediamannya, KH M Yusuf Chudori yang akrab dipanggil Gus Yusuf diantaranya mengatakan hijrah Rasulullah SAW dari Mekah di Madinah, dan spirit hijrah ini harus dimaknai secara luas, hijrah dari kegelapan menuju terang-benderang, hijrah dari kemaksiatan menuju ke taat kepada Allah SWT. "Bangsa Indonesia yang kemarin sempat tercerai-berai, ayo sekarang hijrah menjadi bangsa yang bersatu, yang kuat," katanya.
Hanya saja, lanjut Gus Yusuf, hijrah kadang dimaknai simpel. Lewat doa dan dzikir ini diharapkan dapat mengendapkan hati. Situasi hari ini, lanjutnya, semua harus introspeksi. Tidak merasa paling benar dan menang sendiri, semua diharapkan bisa mengerem atau mengendalikan diri, tidak berkomentar sembarangan.
Salah urus sedikit saja, lanjutnya, urusannya bisa panjang. Karena itu Gus Yusuf mengajak bersama-sama mengendapkan hati, mengendapkan rasa, berdoa dan berdzikir memohon pertolongan kepada Allah SWT agar memberikan pertolongan kepada Bangsa Indonesia, agar bisa adem, guyup, rukun. Pemilu sudah selesai, sekarang saatnya melihat kedepan untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Â (Tha)