kedu

Simpan Potensi Gempa Megathrust, Perkuat Mitigasi Tsunami

Kamis, 4 Juli 2019 | 21:31 WIB
Simulasi tsunami, bagian mitigasi bencana yang dilakukan BPBD Purworejo (Foto : Jarot Sarwosambodo)

PURWOREJO, KRJOGJA.com - Lepas pantai di selatan Pulau Jawa menyimpan potensi megathrust. Gempa bumi besar yang diperkirakan berpotensi tsunami itu bahkan disimulasikan bisa mencapai 8,5 - 8,8 skala Richter.  Penelitan juga memperkuat adanya potensi gempa bumi besar di dasar Samudera Hindia. Beberapa peneliti menyebut adanya tiga seismic gap atau wilayah jarang gempa yang menyimpan energi besar untuk dilepaskan dalam bentuk gempa. Penelitian juga merekam terjadinya beberapa kali tsunami yang terjadi pada masa lalu atau paleotsunami.

Kendati tidak berharap peristiwa itu terjadi, namun pemerintah berupaya mengurangi risiko dengan memperkuat mitigasi. "Tentu kita tidak berharap terjadi bencana, namun potensi itu memang ada dan kewajiban kita mengantisipasinya, kita tekan risikonya," ungkap Kasi Observasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Budiarta, menjawab pertanyaan KRJOGJA.com.

Ujung tombak upaya mitigasi tsunami dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Kegiatan pemasangan Early Warning System (EWS), jalur evakuasi, simulasi tsunami dan pembentukan desa siaga bencana dilakukan BPBD. Upaya mitigasi juga dilakukan BMKG dengan pemasangan radar oceanografi di pesisir Desa Keburuhan Kecamatan Ngombol dan Pantai Samas Bantul. 

"Jika sudah beroperasi tahun 2020, radar dapat merekam dan mengidentifikasi kedatangan gelombang tsunami, lalu mengirim ke pusat data dan jika betul tsunami mengancam, segera diteruskan ke BPBD untuk dilakukan evakuasi. Jeda waktu gelombang terekam hingga sampai tsunami sampai pantai adalah 20 menit, waktu singkat itu digunakan untuk evakuasi," terangnya.

Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Purworejo Edi Purwanto menambahkan, kegiatan mitigasi bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat terkait potensi gempa dan tsunami itu. "Sosialisasi dilakukan terutama menyasar 12 desa pesisir pantai," ujarnya.

Menurutnya, belum ada teknologi yang bisa memprediksi kapan gempa bumi terjadi. "Tapi masyarakat jangan panik, justru pengetahuan dan penelitian tsunami itu adalah dasar bagi kita untuk mempersiapkan diri," tandasnya.(Jas)

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB