MAGELANG, KRJOGJA.com - Kementrian Pariwisata RI bekerjasama dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Propinsi Jawa Tengah, mengandeng sejumlah Biro Wisata dari Jepang untuk membuat paket fun trip wisata di sekitar Candi Borobudur. Hal ini dilatarbelakangi, karena selama ini banyak wisatawan dari Jepang secara khusus datang berwisata saat umat Buddha merayakan Waisak di sekitar Candi Borobudur.
"Berawal dari itu, kami diminta Kemenpar bersama perwakilan beberapa biro wisata dari Jepang, secara khusus membuat paket wisatanya. Dan selama dua hari sejak Jumat kemarin, kami melihat dan mengunjungi sejumlah destinasi termasuk ikut dalam salah satu rangkaian Waisak, yakni penerbangan lampion di komplek candi borobudur," kata Kepala Seksi Pengembangan Pasar Disporapar Jateng, Tanti Apriani disela-sela kunjungan di Omah Mbudur, Minggu (19/5/2019).
Saat membuat paket wisata tadi, ia mengajak mereka mengunjungi beberapa distinasi wisata di sekitar Candi Borobudur. "Selain menerbangkan lampion, wisatawan Jepang juga tertarik tentang wisata pedesaan. Karena itu, mereka kami ajak keliling sejumlah desa wisata diantaranya di Desa Candirejo dan omah mbudur di Desa Wanurejo, menggunakan sepeda dan andong. Tak hanya itu, mereka juga kami ajak melakukan aktivitas disana," jelasnya.
Melalui paketan ini, lanjut Tanti, diharapkan mendukung program pemerintah khususnya lama tinggal di sekitar Borobudur. "Kalau untuk waisak sendiri jelas sudah dua hari, namun dengan dikolaborasikan dengan paketan wisata tilek ndeso dan aktivitasnya seperti main gamelan, membatik dan lainnya, saya yakin bisa lebih dari dua hari. Harapan kami bisa sekitar empat malam di sini (Borobudur)," harapnya.
Sementara pendiri sekaligus pengelola Omah Mbudur, Nuryanto mengapresiasi rencana pemerintah tersebut. "Kami sangat antusias menyambutnya. Kalau terealisasi, kami yakin kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Dan selama ini, ditempat kami juga sudah sering dikunjungi wisatawan dari asia timur salah satunya jepang. Namun momen waisak ini, memang harus ditangkap dan dioptimalkan khususnya dalam mendatangkan wisatawan dari luar negeri," imbuhnya.
Ditempatnya tadi, pihaknya menyuguhkan beberapa aktivitas. Diantaranya Tari Sinjang Tarum Biru yang merupakan ciptaannya diiringi gamelan dan karawitan dari Sanggar Dua Atap Magelang Selatan. Kemudian gema puisi dari Dermaga Seni Buleleng dan Gelora Api puisi dari UNDIKSA Bali, Sastra Padi Kanjeng Sri Narakisma Madiun serta Suluk SA Gunung Tidar Ki Suprojo dan diakhiri Ngiwak Bakti Bumi Sanja Kadang omah mbudur sekaligus Bukber bersama Murakaby kuliner tradisional khas omah mbudur, Kopi Batu dan Live Painting Karikatur Mas Poedji. (Bag)