KEBUMEN, KRJOGJA.com - Burung merak hijau (Pavo muticus) yang kini merupakan salah satu satwa langka di Indonesia, sejak dua tahun terakhir ini berhasil ditangkarkan di tengah kawasan hutan jati Desa Krakal Kecamatan Alian Kebumen.
"Bahkan, hasil penangkaran tersebut sebagian sudah kami hibahkan ke kebun binatang di obyek wisata Jembangan Wisata Alam Desa Jembangan Kecamatan Kutowinangun," ujar penangkar merak hijau dan beberapa jenis satwa langka lainnya, Untung Karyono, di Desa Krakal, Minggu (24/02/2019).Â
Untung menyatakan keprihatinannya atas kerusakan hutan yang menyebabkan kian menyusutnya populasi merak hijau di alam. Di samping itu, perburuan terhadap merak hijau selama ini tak disertai dengan pembudidayaannya.Â
"Karena jarang yang membudidayakan, selain sulit ditemukan lagi di habitat aslinya, juga sangat jarang ada merak anakan yang dipelihara oleh penghobi satwa," ujar Untung.
Lokasi penangkaran merak hijau milik Untung berada di tengah kawasan hutan jati seluas 3 hektar lebih milik warga Krakal. Kandang tempat penangkarannya sengaja dipilihkan di lokasi yang sepi, jauh dari keramaian.
"Merak hijau sangat menyukai tempat yang sepi, karena itu agar mau berkembang biak, selain nutrisi yang baik, kandang penangkarannya harus sepi dan aman dari berbagai gangguan. Dalam dua tahun ditangkarkan di sini, seekor merak jantan dan 2 ekor merak betina telah empat kali menghasilkan sejumlah telur. Kemudian, sejumlah anakan yang menetas dari telur-telur itu, sebagian kini sudah tumbuh dewasa," ujar Untung.Â
Jerih payah Untung melakukan penangkaran merak hijau tersebut ternyata juga diapresiaisi Gusti Prabukusumo dari Kesultanan Yogyakarta. Beberapa waktu lalu Gusti Prabu berkunjung langsung ke lokasi penangkaran merak hijau di Krakal tersebut.