PURWOREJO, KRJOGJA.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dari tingkat pusat hingga jajarannya di daerah mendorong masyarakat untuk menjadi relawan pengawas partisipatif. Mengingat Pemilu tahun 2019 diprediksi bakal memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi, karena akan digelar secara serentah antara Pemilu DPR, DPRD provinsi dan kabupaten/kota, DPD, serta Pemilu pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres).
“Bawaslu RI telah memetakan indek kerawanan dalam Pemilu 2019 mencapai sekitar 49,0 persen. Bawaslu Jawa Tengah memetakan indek kerawanan di Jawa Tengah hampir sama, 48,5 persen,†kata Komisioner Bawaslu Jawa Tengah Dr Sri Wahyu Ananingsih, Selasa (2/10/2018).
Dalam deklarasi kampanye damai Pemilu 2019 mendorong pengawasan partisipatif yang diselenggarakan Bawaslu Kabupaten Purworejo di pendapa rumah dinas bupati Purworejo, Sri Wahyu Ananingsih menandaskan bahwa, tingkat kerawanan Pemilu ini sudah terpetakan sejak pemutakhiran data pemilih, tahapan kampanya yang sekarang sudah berjalan, pendistribusian logistik Pemilu, pemungutan hingga penghitungan suara. “Money politik atau politik uang menjadi fokus dalam kerja pengawasan. Politik uang ini termasuk tindak pidana korupsi,†tandasnya.
Wakil Bupati (Wabup) Purworejo Yuli Hastuti SH menambahkan, Pemilu 2019 memiliki kompleksitas kerawanan dan karakteristik yang khas, karena untuk pertama kalinya Pileg dan Pilpres dilaksanakan secara serentak. (Nar)