TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Sebuah helikopter jenis MBB Bo 105 diperbantukan untuk memadamkan api yang masih membakar di kawasan Gunung Sumbing dan Sindoro, Kamis (13/9/2018). Helikopter dari BNPB itu bergabung dengan tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polres, TNI, PMI, Tim SAR, Tagana dan sejumlah komponen masyarakat yang dalam beberapa hari terakhir bekerja keras memadamkan api.Â
Pejabat Bupati Temanggung Sudaryanto mengatakan pemadaman dengan menggunakan helikopter dengan water bombing dinilai efektif dan cepat dibanding manual, sebab bisa menjangkau titik api yang selama ini sulit dijangkau personel di lapangan seperti di jurang dan sisi jurang yang curam.Â
"Melalui penyiraman dari udara diharapkan api bisa cepat padam dengan sempurna," kata Sudaryanto, disela menyambut kedatangan helikopter water bombing dan tim dari BNPB, di lapangan Kledung. Â
Dia mengatakan masih ada lima titik api di Gunung Sumbing yang bisa menjalar ke Magelang, dan dua titik api di Sindoro. Ditarget dengan pelibatan helikopter tersebut, dalam dua hari kedepan atau pada Sabtu api sudah sepenuhnya padam. Untuk selanjutnya pada masyarakat untuk menjaga agar hutan dan lahan agar tidak terbakar.Â
Disampaikan untuk pengambilan air, ada dua alternatif yakni di sungai Progo Badran Temanggung dan Tlogo Menjer Wonosobo. Untuk di Tlogo Menjer telah dikomunikasikan dengan Wakil Bupati Wonosobo. Pengambilan di Tlogo Menjer dinilai paling aman. Nanti secara teknis penyiraman dari udara dan petugas di bawah yang mematau api.
Pelaksana tugas Kepala BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi mengatakan petugas di lapangan melaporkan api yang membakar gunung Sindoro sebenarnya sudah padam pada Rabu (12/9/2018) malam, tetapi kemudian menyala lagi pada Kamis siang. Titik lahan yang terbakar di petak 10-5, sedangkan di Gunung Sumbing masih ada 5 titik yakni di petak 27-2 dan 20-1. Titik ini akan segera dipadamkan jika tidak dapat menjalar ke wilayah Magelang.Â
Dikatakan menjelaskan petak 27-2 masuk RPH Kemloko BKPH Temanggung atau wilayah Desa Banaran dan Desa Kemloko Kecamatan Tembarak, dan hutan di RPH Kecepit BKPH Temanggung di petak 20-1 masuk di Desa Pagergunung, Desa Wonosari dan Desa Wonotirto Kecamatan Bulu dan Desa Glapansari Kecamatan Parakan, Desa Petarangan, Desa Jambu dan Desa Batursari Kecamatan Kledung.
Luasan yang terbakar di Gunung Sindoro terangnya sebanyak 385,6 ha dan luasan kebakaran di Gunung Sumbing mencapai 393,4 ha. Kerugian di Gunung Sindoro mencapai Rp 57 juta sedangkan di Gunung Sumbing Rp 59 juta. Kerugian berupa materil yaini savana, bintami dan acacia decuren.